Mau Masa Depan Aman? Ini 7 Cara Jitu Atur Keuangan



Mau Masa Depan Aman? Ini 7 Cara Jitu Atur Keuangan
Tung Desem Waringin - detikfinance
Jumat, 22/05/2015 07:14 WIB
Halaman 2 dari 4

2. Menahan Hasrat Untuk Mempunyai Berbagai Keinginan Hingga Kuat Secara Materi

Setelah mendapat gaji pertama, pasti seakan kamu ingin mewujudkan apa yang menjadi keinginan kamu selama ini. Semua keinginan itu ingin dibeli, karena kamu merasa sudah mampu menghasilkan uang sendiri. Keinginan buat memiliki berbagai barang dan mencoba berbagai pengalaman sah saja jika itu ingin kamu lakukan. Tapi jangan terlalu buru-buru, tunggulah sampai kondisi keuangan kamu benar-benar stabil dan cukup untuk kamu melakukan apa yang kamu inginkan.

Contohnya menunda cicilan mobil dan bertahan pada sepeda motor yang kamu punya, dan tetap tinggal di kosan yang sederhana serta tidak pindah ke apartemen.

3. Bagi Penghasilan Menjadi 5 Kategori

Hal ini sangat kamu perlukan bagi kamu yang merasa mudah boros. Kamu harus bisa membagi ke mana saja dana yang harus kamu keluarkan, dan kamu harus tetap bisa membagi semua penghasilan untuk tabungan masa depan kamu. Penghasilan itu dibagi lima untuk lima hal:
  • Biaya hidup
  • Biaya sosial dan menjamu tamu
  • Biaya untuk mengembangkan kualitas diri
  • Biaya liburan
  • Biaya untuk berinvestasi

4. Bersenang-senang dengan cara baru

Bersenang-senang pasti kamu butuhkan untuk menghindari stres akibat pekerjaan. Kunci agar bisa bersenang-senang tapi tetap aman secara finansial adalah, dengan membuat tema kegiatan bersenang-senang tiap bulannya. Tujuan utama dari membuat tema per bulan adalah, agar kamu tidak kehilangan kemampuan mengatur diri dan menghamburkan uangmu untuk hal yang tidak perlu.Next
5. Membuat tiga rekening

Fungsi dari membuat 3 rekening ini untuk mengatur pengeluaran keuangan kamu dan menjadi pengendali segala tagihan belanja kamu. Tiga rekening ini digunakan untuk tiga pengeluaran:
  • Rekening pertama berfungsi untuk pengeluaran rutin yang kamu butuhkan setiap bulannya
  • Rekening kedua untuk khusus simpanan tabungan kamu
  • Rekening ketiga untuk pengeluaran yang mendesak

6. Harus bisa waspada dengan pengeluaran biaya sosial

Pengeluaran terbesar sering tidak disadari oleh anak muda usia 20-an adalah pengeluaran sosial. Nongkrong-nongkrong di kafe sepulang kerja sama teman-teman, janjian makan di tempat yang es teh saja harganya Rp 20 ribuan sampai ajakan nonton saat weekend yang harga tiketnya 2 kali lipat dari biaya normal.

Semua itu, jika tidak diatur secara hati-hati, bisa menghabiskan pundi-pundi uangmu dengan drastis. Agar aman, kamu perlu punya anggaran khusus untuk kebutuhan sosial. Sisihkan gajimu tiap bulan untuk anggaran jalan-jalan dan bersosialisasi dengan teman-teman.

Jika uang di anggaran itu sudah habis, artinya kamu tidak lagi bisa ikut kegiatan nongkrong dan kumpul-kumpul sampai bulan berikutnya datang. Dengan cara ini kamu akan lebih bisa mengatur diri. Kalau mau bisa terus bergabung di keriaan bersama kawan, kamu harus pintar-pintar memilih pesanan.

7. Gengsi Tidak Ditentukan Oleh Gaya Hidupmu

Selain biaya nongkrong-nongkrong untuk kebutuhan sosial, biaya lain yang sering menguras kantong keuangan kamu adalah ajakan dari teman. Belajar berani untuk menolak segala ajakan yang tidak sesuai kemampuan kantong kamu, karena jika kamu menuruti gengsi itu yang akan merusak kehidupan finasialmu.

Dan gadget terbaru terkadang sering mempengaruhi anak muda yang baru belajar menghasilkan uang sendiri. Hanya karena rasa gengsi kamu dengan teman-teman sejawat kamu menuruti keinginan untuk membeli gadget yang terbaru. Kamu harus bisa mengatur keuangan kamu untuk memiliki investasi dan simpanan untuk dan darurat.

Dan itulah cara untuk mengatur keuangan di usia 18-an, karena dengan mengontrol keuangan dengan baik, kamu bisa mendapatkan kebahagiaan di masa depan.

Simak juga beberapa tips bermanfaat yang dapat membuat diri anda menjadi lebih baik dalam hal mengatur keuangan di sini.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKENALAN DENGAN PERBANDINGAN HUKUM

Istilah Hukum

TATA KELOLA YAYASAN SEBAGAI BADAN HUKUM DALAM KAJIAN YURIDIS