KIAT SUKSES PENGUSAHA CHINA
Sebuah buku
yang harus dibaca oleh setiap pebisnis yang tertarik untuk memahami rahasia
sukses bisnis orang Cina. Hikmat yang terkandung dalam falsafah Tao Zhu-gong
sangat relevan dengan dunia TI / bisnis modern. Saya sangat terkesan oleh
kelihaian penulis dalam menerapkan ajaran dari masa lampau kedalam situasi di
ruang direksi jaman modern.
Vijay Mahajan, John P. Harbin Centennial Chair in Business, The University of Texas at Austin, USA
Vijay Mahajan, John P. Harbin Centennial Chair in Business, The University of Texas at Austin, USA
Buku ini
menawarkan kombinasi langka antara pemahaman perseptif budaya Cina, bahasa dan
sejarah serta kepakaran pemasaran modern dalam tradisi Levitt, Drucker, Porter
dan Ohmae. Pembaca akan terkagum-kagum melihat bagaimana Profesor Wee
menjembatani dua dunia pemikiran strategis klasik dan modern, dan menawarkan pelajaran-pelajaran
praktis dan serat makna bagi lingkungan bisnis global masa kini. Profesor Wee
patut mendapat penghargaan untuk tulisannya yang secara ilmiah tajam tetapi
juga prakmatis.
Lys S. Amine, Professor of Marketing and International Business, Saint Louis University, USA. Distinguished Fellow of the Academy of Maketing Science.
Lys S. Amine, Professor of Marketing and International Business, Saint Louis University, USA. Distinguished Fellow of the Academy of Maketing Science.
Tahun 1978, Cina
membuka diri terhadap dunia luar. Sejak itu, perekonomian Cina mulai tumbuh
secara signifikan dan investasi asing semakin banyak masuk ke Cina. Setelah
hampir 30 tahun, kini Cina tampil sebagai raksasa ekonomi baru dalam tataran
global. Banyak buku yang menulis mengenai fenomena kemajuan ekonomi Cina yang
luar biasa saat ini, namun saya tertarik kepada sebuah buku dari Bapak Wee Chow
Hou yang berjudul: Prinsip-prinsip Tau Zho-gong, Pelajaran bisnis modern dalam
falsafah klasik. Dengan referensi buku tersebut, saya ingin mencoba menuliskan
beberapa poin penting dalam buku tersebut yang berkenaan dengan dunia bisnis.
Jika kita melihat
sepak terjang ekonomi Cina dewasa ini, dengan pertumbuhan ekonomi sekitar 10%
pertahun, tentu banyak membuat bangsa lain terkagum-kagum, bahkan beberapa
Negara maju gerah dengan kemajuan ekonomi Cina yang luar biasa ini. Oleh karena
itu, tak salah kiranya jika kita mencoba belajar dan memahami ekonomi Cina,
penting untuk juga mempelajari peradabannya, hal ini dikarenakan:
Pertama, bahwa peradaban Cina
telah berlangsung dan tidak terputus untuk kurun waktu yang panjang, yaitu
2.500 tahun. Dan peradaban tersebut telah mengatasi berbagai ujian ketahanan,
baik perang, bencana alam, proses distorsi budaya dan lain sebagainya, namun
peradaban ini tetap bertahan sampai saat ini. Di dunia ini, dalam sejarah
kehidupan umat manusia, telah banyak suku, peradaban, bangsa, ras dan budaya
yang telah musnah. Sejak dari zaman kaisar pertamanya, Qin Shi-huang, peradaban
Cina mengalami masa-masa cemerlang dan gelap, dan peradaban Cina telah bertahan
dalam ujian waktu. Dengan demikian, tentu banyak hal berharga yang dapat
diperoleh dengan mempelajari peradaban Cina ini.
Kemampuan untuk
bertahan hidup juga berlaku didalam dunia bisnis. Ukuran keberhasilan sebuah
perusahaan tidak dapat hanya diukur dari moment-moment penjualan yang tinggi,
atau pengsa pasar atau kuntungan semata. Sebaliknya, kesuskesan sebuah
perusahaan dinilai dari kemampuannya untuk bertahan dalam berbagai tantangan
pasar, kompetisi, aplikasi teknologi, tuntutan costomer dan lain sebagainya.
Sebagai contoh, tahun 1998, Citibank melakukan merger dengan Travelers.
Travelers adalah sebuah perusahaan asuaransi yang berdiri sejak tahun 1864 dan
telah berusia lebih dari 130. Pada saat kedua perusaan tersebut bergabung, nama
Citigroup di pakai sebagai entities baru kedua perusahaan tersebut, dan nama
Travelers dihapuskan sama sekali. Padahal, pada tahun sebelumnya Traveler
barusan mengakuisisi Solomon (sebuah bank investasi). Bukan hanya Travelers
satau-satunya nama yang telah terkubur dalam sejarah oleh karena merger atau
akuisisi perusahaan. Beberapa nama lain yang juga terkenal juga bernasib serupa,
seperti: Seagram, MCI dan Donalson. Seperti peradaban, hanya perusahaan yang
berjalan atas prinsip yang paling sehat dan paling kuat yang akan menang. Dan
perusahaan-perusahaan yang lemah suatau saat akan berakhir, entah terserap
melalui merger atau hancur melalui akuisisi.
Kedua, supaya dapat memahami
pola pikir para ahli strategi Cina, pemahaman yang dalam bisa didapatkan dengan
mempelajari karya-karya klasik dan falsafah Cina. Karena sejarah Cina yang
terentang begitu panjang, banyak sekali falsafah yang masih terpelihara dengan
baik, dimana falsafat tersebut telah dipelajari dengan baik dan telah teruji
dalam rentang tahun yang panjang. Umumnya diketahui bahwa pemikiran,
perencanaan dan strategi manajemen bersumber dari kalangan militer. Cina,
dengan sejarahnya yang panjang, adalah salah satu negara yang paling banyak
mengalami perang sepanjang sejarahnya. Tak mengherankan pula bahwa perjanjian
militer paling tua yang tertulis sekitar tahun 400 – 320 SM dibuat oleh Sun Zi
yang menulis buku Sun Zi bing fa (seni perang). Buku tersebut menjadi buku
bacaan wajib di banyak akademi militer diseluruh dunia, dan juga merupakan buku
yang banyak mempengaruhi banyak praktek bisnis. Pribahasa populer orang Cina:
Dunia bisnis tak
ubahnya sebuah medan pertempuran (Shang chang rú chang)
Jadi, memang pada
masa-masa awal, para pebisnis Cina cenderung menggunakan perspektif militer
dalam berbisnis. Dan tentu saja, sikap demikian dapat menghasilkan kemunduran
yang besar dan dapat mempengaruhi sikap umum dalam urusan bisnis. Dan sebagai
akibatnya, sewaktu Cina pertama kali membuka diri terhadap investor Barat,
mereka cenderung memperlakukan para investor asing dengan penuh kegamangan,
sketisime dan kecurigaan. Baru beberapa tahun terakhirlah Cina menghargai
pentingnya investasi asing. Apalagi dengan masuknya Cina ke World Trade
Organization pada akhir tahun 2001, Cina telah mampu memahami aturan-aturan
persaingan internasional dengan lebih baik. Bahkan saat ini, Cina telah
berkembang menjadi salah satu raksasa ekonomi dunia.
PENDAHULUAN
Dalam dunia
bisnis, hanya sedikit orang yang tidak mengenal nama Bill gates. Saat ini, Bill
Gates, pendiri microsoft adalah orang terkaya nomor 3 di dunia, dengan kakayaan
sebesar US$ 58 milyar menurut majalah Forbes. Sedangkan posisi nomor satu manusia terkaya didunia saat ini ditempati Warren Buffett
dengan kekayaan senilai US$ 62 milyar. Dari 500 orang terkaya didunia menurut
majalah forbes, hanya sebagian kecil berasal dari Asia, dan jumlah kekayaan
mereka masih jauh lebi kecil dari para miliuner barat. Jelas orang Cina dan
Asia masih harus menjalani perjalanan panjang untuk menduduki peringkat lebih
tinggi dalam kelompok multi-miliuner tersebut.
Yang menarik,
sejak terbukanya Cina terhadap dunia barat sejak akhir tahun 1970, terjadi
perubahan besar terhadap masyarakat Cina. Mereka sangat ingin belajar bagaimana
caranya berhasil dalam usaha dan bisnis. Banyak pemuda Cina mulai belajar
praktik bisnis modern dari dunia Barat. Permintaan program MBA dan program
bisnis lainnya tidak pernah berkurang. Hampir semua universitas di Cina saat
ini, dengan agresif bersaing menawarkan berbagai macam pelatihan bisnis yang
kebanyakan mengikoti pola Barat. Tiba-tiba saja seluruh pemuda Cina
terinspirasi untuk menjadi pengusaha dan menjadi miliuner atau setidaknya
jutawan. Dengan adanya internet serta menjamurnya perusahaan dot.com, keinginan untuk segera menjadi orang
kaya telah mencapai titik yang belum pernah ada. Saat ini, orang hanya perlu
memasuki toko-toko buku di Shanghai, Shenzen, Guangzhou, atau Beijing untuk
menyadari betapa gigihnya orang Cina mencari pengetahuan. Mereka tidak hanya
haus akan buku-buku komputer dan bisnis, tetapi juga terlihat aktif bertukar
pengetahuan di toko buku tersebut. Mereka sangat tekun belajar, terutama dari
Amerika. Dan hasilnya seperti yang kita ketahui sekarang, perekonomian Cina
mulai menyamai perekonomian Amerika.
Untuk mencari gaya
berbisnis yang lebih baik, perlu meneliti lebih jauh ke dalam sejarah Cina.
Bagi komunitas bisnis Cina diluar negeri ada dua karakter usahawan Cina masa
lampau yang sangat di hormati. Kedua orang ini adalah Guan Gong
dan Fan Li.
Guan Gong dan Guan Yun-cang sangat dikenal oleh orang Cina yang ada diluar
negeri, sedangkan Fan Li dikenal oleh mereka yang benar-benar mengenal sejarh
Cina. Kebanyakan pengusaha Cina sangat mengenal nama Tao Zhu-gong.
Sebenarnya, Tao
Zhu-gong dan Fan
Li adalah orang yang sama. Namun, sejalan dengan waktu,
orang Cina cenderung lebih akrab dengan nama Tao Zhu-gong , sebab kebanyakan
pengusaha Cina di Asia tenggara pada tahun 1950-an sampai 1970-an selalu
memajang prinsip Tao Zhu-gong dikantor mereka. Bahkan orang dengan mudah dapat
membaca 12 prinsip yang umum dikenal dengan sebutan Prinsip Bisnis Tao Zhu-gong
dalam bentuk poster berbingkai yang digantung di dinding kedai minum dan
toko-toko makanan. Sayangnya, menjelang tahun 1990-an, poster-poster itu mulai
menghilang, penyebabnya ada berbagai alasan.
Pertama, dalam
usaha mencari bentuk praktis bisnis modern, prinsip bisnis Tao Zhu-gong lambat
laun dianggap kuno, ketinggalan zaman dan kolot, sebab prinsip-prinsip tersebut
ditulis sekitar abad 500 sebelum masehi. Kedua, penggunaan bahasa Cina yang
tergeser oleh bahasa lainnya, terutama bahasa Inggris. Misalnya di Singapura,
bahasa Inggris sangat cepat mengantikan bahasa Cina sebagai bahasa pengantar
pendidikan. Selain itu, disaat banyak pengusaha Cina memajang poster-poster
prinsip bisnis Tao Zhu-gong, hampir tidak ada usaha dari kaum cendikiawan untuk
membantu mencerna kekayaan maknanya, implikasi dan bagaimana aplikasi
prinsip-prinsip tersebut dalam bisnis.
Dengan tampilnya
Cina sebagai kekuatan ekonomi baru, sejak tahun 1980-an, dan semakin kuat sejak
tahun 2000, minat terhadap segala sesuatu yang berhubungan dengan sejarah Cina
kembali muncul di seluruh dunia, termasuk dinegara-negara Asia Tenggara.
Lukisan Cina, Kaligrafi, barang-barang antik, pahatan batu giok, dan lain-lain
terus-menerus diburu oleh para kolektor diseluruh dunia. Dengan semakin
makmurnya negara Cina, semakin banyak pula perusahaan multinasional yang
menginvestasikan modalnya besar-besaran di Cina. Saat ini Cina merupakan
penerima investasi terbesar diseluruh dunia. Karena itu, tidak heran jika
semkin banyak pengusaha non-Cina yang juga mulai berminat untuk mencoba
memahami cara berfikir dan strategi bisnis pengusaha Cina. Misalnya,
tahun-tahun terakhir ini, seminar seni berperang Sun Zi (Sun Zï bing fä)
dan 36 strategi orang Cina (san
shà liù jì) sangat populer didunia Barat. Penulis sendiri, secara
teratur memimpin berbagai seminar tersebut diberbagai perusahaan eropa dan
Amerika.
Prinsip bisnis Tao
Zhu-gong merupakan pelajaran filosofi bisnis yang perlu diperhatikan dan
dipelajari. Tidak seperti strategi Cina kuno, prinsip yang ditawarkan Tao
Zhu-gong berhubungan langsung dengan bisnis karena ia merupakan pengusaha
sukses pada zamannya. Bahkan Tao Zho-gong dikenal sebagai Taipan atau
multi-milyuner pertama di zaman Cina kuno.
Guan Gong
Guan Gong adalah
pahlawan yang menjadi tokoh dalam kisah klasik Cina yang berjudul Kisah Tiga Kerajaan
(san guó yän yì). Ia merupakan saudara angkat pendekar perang Liu Bei dan Zang
Fei. Sebagai seorang lelaki pemberani, Guan Gong dikagumi karena kesetiaannya
dan rasa keadilannya. Dia orang yang tidak pernah mengkhianati teman dan
rekannya. Sebagai seorang yang sangat dapat dipercaya, ia hanya mengabdi kepada
satu majikan. Dia hidup sangat rendah hati dan tidak pernah menyombongkan apa
yang telah dicapainya walaupun ia merupakan kesatria andal dan komandan militer
yang hebat.
Guan Gong juga
merupakan orang yang tidak pernah melupakan kebaikan yang dilakukan orang
untuknya. Dengan kata lain, dia adalah orang yang tahu balas budi. Disamping
itu dia berhati emas. Dia bersimpati kepada orang yang memerlukan bantuan. Guan
Gong adalah orang yang sangat berfikiran logis dan analitis. Karena itu, tidak
heran jika ia sangat dihargai masyarakat Cina di Hongkong, Taiwan, Singapura,
dan Malaysia. Yang lebih hebat lagi, dia diidolakan dan dipuja baik oleh mafia
Cina maupun penegak hukum Cina!. Misalnya, di Hongkong dan Taiwan, tak jarang
ditemukan altar Guan Gong dipasang diperkantoran penegak hukum maupun
kelompok mafia. Jelas, baik penjahat maupun penegak hukum sama-sama mengagumi
kualitas Guan Gong.
Namun, Guan Gong
bukanlah pengusaha. Ketenarannya di mata pengusaha Cina lebih disebabkan
karakter yang ia miliki. Dalam banyak hal kepribadian Guan Gong merefleksikan
hal-hal yang sangat di kagumi oleh pengusaha Cina. Seperti dijelaskan sebelumnya,
kesetiaannya (zhong
chéng), bisa dipercaya (xìn
yì), keadilan (yì
qì), keberanian (yong
meng) serta kebaikannya (rén
cÃ) merupakan hal-hal yang penting dalam dunia wairausaha.
Hal-hal tersebut diatas membuat Guan Gong dipuja oleh banyak pengusaha Cina.
Tao
Zhu-Gong atau Fan Li
Tidak seperti Guan
Gong, Fan Li bukan hanya ahli strategi militer, tetapi belakangan juga menjadi
pengusaha. Dia adalah tangan kanan kaisar Yue, yaiu Gou Jian sekitar abad 500
SM. Karena tidak mengikuti nasihat Fan Li, tahun 498 SM Gou Jian dan
keluarganya ditangkap dan dijadikan budak oleh Kaisar Wu, Fu Chai. Selama
beberapa tahun, Gou Jian bekerja di kandang kuda dan merawat kuda-kuda Fu Chai.
Karena kebaikan sikapnya, Gou Jian akhirnya diizinkan pulang. Kepulangan Gou
Jian menandai masa mulainya Fan Li membantu Gou Jian merencanakan perebutan
kembali wilayah kekuasannya yang hilang. Salah satu strateginya adalah
memanfaatkan gadis Cina (mei
rén zì) yang kecantikannya sangat terkenal untuk menaklukkan Fu
Chai. Menyadari bahwa Fu Chai memiliki kelemahan terhadap wanita cantik, Xi
Shi, yang dikenal sebagai salah satu dari 4 wanita tercantik Cina kuno, dikirim
sebagai selir kaisar. Selama diam di kerajaan Wu, Xi Shi bertindak sebagai
mata-mata Yue, yang membantu menyulut perpecahan antara Fu Chai dan jendralnya
yang sangat pintar dan sangat dipercayainya, Wu Zi x u. Akhirnya, karena sangat
terpukau dengan kecantikan Xi Shi maka Fu Chai hanya mau mendengarkan nasihat
Xi Shi. Wu Zi-xu tidak lagi berharga dimata Fu Chai, dan bahkan ia akhirnya
mati. Akhirnya Fu Chai kehilangan kerajaannya, direbut kembali oleh Gou Jian.
Kisah diatas
menunjukkan Fan Li, merupakan seorang yang hebat dalam menilai karakter orang
lain. Dia mengetahui kekuatan militer dan kekuasaan Fu Chai dan kecerdasan dan
kesetiaan Wu Zi-xu. Tak mudah menghancurkan kerajaan Wu dalam waktu yang
singkat. Tetapi ia juga mengetahui kelemahan Fu Chai terhadap wanita cantik.
Fan Li tak hanya mampu memanfaatkan kemampuannya dalam menilai kelemahan Fu
Chai tetapi ia juga mampu melakukan rencananya dengan penuh kesabaran (Fan Li
memerlukan waktu bertahun-tahun untuk melatih Xi Shi sebelum ia dikirim sebagai
selir kaisar) sehingga rencananya bisa berjalan dengan mulus. Penilaiannya yang
sangat hebat terhadap karakter tidak berhenti sampai pada menolong Gou Jian
memperoleh kembali kerajaannya. Fan Li mampu mengenali bahwa Gou Jian memang
pemimpin hebat untuk diajak bekerja sama dalam masa-masa sulit, tetapi bukan
tuan yang baik dimasa jaya dan damai. Fan Li mengundurkan diri dari tugasnya di
pengadilan. Sebelum pergi, ia bahkan memperingatkan sahabat dekatnya akan
bahayanya mengabdi kepada Gou Jian karena zaman sudah berubah. Sayangnya, teman
baiknya itu tidak mendengarkannya dan akhirnya dihukum mati oleh Gou Jian.
Fan Li mengembara
ke berbagai darah di Cina, tetapi akhirnya menetap dan menjadi seorang
pengusaha. Belakangan ia mengganti namanya menjadi Tao Zhu-gong.
Karena ia hebat dalam menilai karakter, dia tidak mengalami kesulitan dalam
berhubungan dengan orang lain dan memperoleh kepercayaan mereka. Tidak heran ia
menjadi sangat sukses. Dia dikenal umum sebagai multi-milioner pertama di Cina.
Jika kekayaannya dihitung berdasarkan nilainya saat ini, saya yakin kekayaan
Fan Li tidak akan kurang dari kekayaan Bill Gates. Ke-12 Prinsip Bisnis
yang kita kenal sekarang biasanya dipandang berasal dari Fan Li. Ke-12 prinsip
bisnis ini ditulis dalam bahasa Cina klasik dan merupakan kristalisasi dari
filosofi Fan Li. Prinsip-prinsip bisnis tersebut patut dipalajari karena,
seperti yang akan dijabarkan diseluruh buku ini, prinsip-prinsip bisnis
tersebut sangat komprehensif. Prinsip bisnis yang disumbangkan Fan Li jauh
melebihi guanzi yang dipraktekkan Hu Xue-yan semasa Dinasti Qing.
Selama
bertahun-tahun, para sarjana berusaha mengembangkan 12 prinsip bisnis tersebut
dengan menambahkan 12 pantangan bisnis dan 16 pelajaran bisnis. Hal ini
menimbulkan kebingungan karena kebanyakan orang menganggap seluruhnya
dihasilkan oleh Tao Zhu-gong. Pada saat yang sama, penambahan berupa ke-12
pantangan bisnis dan 16 pelajaran bisnis tersebut menyebabkan larutnya dampak
filosofi bisnis Tao Zhu-gong. Sesungguhnya, bagi orang yang benar-benar
mengerti sastra Cina, tidak sulit membedakannya. Ke-12 prinsip bisnis yang asli
ditulis dalam bahasa Cina klasik, sementara tulisan yang muncul belakangan,
khususnya 16 pelajaran bisnis ditulis dalam bahasa Cina modern. Disamping itu,
terdapat bukti-bukti yang menunjukkan bahwa ke 12 pantangan bisnis dan ke 16
pelajaran bisnis tersebut bukanlah karya yang memiliki ciri khas tulisan yang
umum dipakai sekitar abad 500 SM (semasa hidup Fan Li). Misalnya, hurup Cina
untuk pantangan bisnis ke-12 (wu chi huo), jelas bukan merupakan cara penulisan
klasik. Kata “ch”
adalah cara penulisan Kantonis, dan “Chi
huò” merupakan ciri khas Kantonis yang mengekspresikan kepercayaan
yang berlebihan terhadap produk yang ada.
Selain isu
keaslian, penting juga dijelaskan bahwa cara orang Cina menanamkan ilmu
pengetahuan cenderung lebih filosofis dan artistik. Biasanya mereka memilih
pendekatan tak langsung. Berdasarkan alasan ini, seorang guru biasanya tidak
langsung memberitahu muridnya bagaimana cara menyelesaikan permasalahan. Guru
cenderung akan memberikan beberapa konsep, ide dan pendapat yang filosofis agar
murid memikirkan penyelesaiannya. Bila murid sudah dapat menangkap makna dan
hal yang tersirat dibalik masing-masing filsafat tersebut, maka kemungkinan
menerapkan apa yang dipelajarinya menjadi tidak terbatas. Bangsa Cina
berpendapat bahwa sang guru berada didalam diri murid. Bagi mereka bila murid
siap belajar, maka guru akan muncul dengan sendirinya (dang xué shen xiang xué
xà de shi hòu, lao shi zì rán huì chu xÃn). Jelasnya, sang guru ada
ditengah-tengah kita jika kita siap belajar.
Sebaliknya, cara
belajar orang Barat cenderung terpusat pada “bagaimana“.
Pendekatan belajar yang digunakan bersifat analitik, logis, sistematik
dan saintifik. Tentu saja pendekatan seperti ini tidak salah. Bahkan
melihat keberhasilan bisnis dan ekonomi Barat saat ini, ada banyak hal yang
dapat kita pelajari dari institusi pendidikan dan korporasi mereka. Pasti
mereka melakukan berbagai hal dengan lebih baik dari orang Timur. Namun yang
penting disadari adalah ada lebih dari satu pendekatan dalam belajar.
Masing-masing sistem pendekatan memiliki kekuarangan dan kelebihan. Yang
menjadi tantangan adalah bagaiamana menyaring yang terbaik dari masing-masing
pendekatan tersebut, dan menggabungkannya menjadi sesuatu yang dapat diterapkan
dalam organisasi anda.
Disamping itu,
penting diketahui bahwa walaupun prinsip dan filosofi bisnis yang disampaikan
Tao Zhu-gong sudah berusia hampir 2.500 tahun, namun prinsip bisnis tersebut
tidak kadaluarsa. Seperti yang akan diilustrasikan dalam buku ini, sangat
menakjubkan bahwa aplikasi prinsip-prinsip bisnis ini mampu menembus waktu,
ruang bahkan ruang lingkup berbagai jenis bisnis dan industri. Meskipun kita
tinggal dalam abad teknologi tinggi serta jaringan kerja yang berdasarkan ilmu
pengetahuan, namun prinsip bisnis dan filsafat bisnis Tao Zhu-gong mudah
ditemui didalam berbagai ruang rapat korporasi.
12 PRINSIP
BISNIS TAO ZHU-gong
(Tao Zhu-gong
shang xun shi er ze)
Seperti dijelaskan
sebelumnya, ada 12 prinsip bisnis Tao Zhu-gong. Masing-masing prinsip dimulai
dengan tiga karakter Cina klasik dan diperkuat oleh delapan karakter tambahan.
Untuk memahami masing-masing prinsip, saya menganjurkan pembaca, saya menganjurkan
pembaca untuk memusatkan perhatian ada ketiga karakter pertama, karena karakter
inilah yang membentuk inti masing-masing prinsip. Bahkan menurut pendapat saya,
kedelapan karakter tambahannya cenderung membatasi cakupan dan interpretasi
ketiga karakter inti yang mendahuluinya. Sama halnya seperti 12 pantangan
bisnis dan 16 pelajaran bisnis, ada alasan yang tepat untuk mencurigai bahwa
kedelapan karakter tambahan tersebut ditambahi oleh sarjana-sarjana sesudahnya.
Saya akan mengilustrasikan hal ini melalui penjelasan ke-12 prinsip Tao
Zhu-gong. namun, agar tetap konsisten dengan literatur dan publikasi yang ada
tentang Tao Zhu-gong, saya akan mencantukan ke -12 prinsip bisnis tersebut
secara lengkap berikut ini:
Prinsip
bisnis ke 1:
Kemampuan mengenali orang: mengetahui karakter orang akan menjamin kestabilan
keuangan anda. (neng
shi ren: zhi ren shan e, zhang mu fu)
Prinsip
bisnis ke 2:
Kemampuan menangani orang, memperlakukan orang dengan rasa hormat akan membuat
anda diterima dikalangan luas dan membuat bisnis berkembang. (neng jie na: li wen
xiang dai, jiao guan zhe zhong)
Prinsip
bisnis ke 3:
Kemampuan berfokus pada bisnis: mengabaikan yang lama untuk mendapatkan yang
baru merupakan kutukan dalam bisnis.
Prinsip
bisnis ke 4:
Kemampuan mengorganisasikan: bila produk ditampilkan dengan baik, ia akan
menarik perhatian banyak orang. (neng
zheng dun: huo wu zheng qi, duo ren xin mu)
Prinsip
bisnis ke 5:
Kemampuan bersikap tangkas dan fleksibel: keengganan dan keraguan akan
menghasilkan kesia-siaan. (neng
min jie: you yi bu jue, zhong gui wu cheng)
Prinsip
bisnis ke 6:
Kemampuan menagih pembayaran: rajin dan rewel akan memberikan keuntungan bagi
perusahaan (neng
tao zhang: qin jin bu dai, qu tao zi duo)
Prinsip
bisnis ke 7:
Kemampuan memperkerjakan dan menempatkan sumber daya manusia: memilih orang
yang tepat untuk pembayaran yang tepat akan menjamin bahwa orang tersebut dapat
dipercaya dan diandalkan. (neng
yong ren: yin cai qi shi, ren shi you lai)
Prinsip
bisnis ke 8:
Kemampuan berbicara: kepandaian berbicara bisa mendatangkan keberuntungan dan
memberikan pencerahan kepada orang lain. (neng
bian lun: zuo cai you dao, chan fa yu meng)
Prinsip
bisnis ke 9:
Kemampuan unggul dalam pembelian: dalam pembelian, menawar sampai setiap
ons-nya tidak akan mengurangi modal anda. (neng
ban huo: zhi huo bu ke, shi ben bian jing)
Prinsip
bisnis ke 10:
Kemampuan mendiagnosa dan menyambar peluang serta melawan ancaman: Praktik
bisnis yang bijaksana membutuhkan kemampuan untuk menjual dan menyimpan pada
waktu yang tepat. (neng
zhi ji: shou zhu zui zhi, ke cheng ming zhe)
Prinsip
bisnis ke 11:
Kemampuan memulai dan menjadi contoh: persahabatan dan kepercayaan akan muncul
secara alami jika disiplin dan standar yang tinggi ditegakkan. (neng chang lu: gong xing yi
lu: qin gan zhi sheng)
Prinsip
bisnis ke 12:
Kemampuan melihat jauh ke depan: kapan harus mencari lebih banyak,
mengencangkan dan mengendurkan, tergantung pada situasi. (neng yuan shu: duo gua kuan
jin, zhuo zhong er xing)
12
PANTANGAN BISNIS
Seperti dijelaskan
sebelumnya, ke 12 pantangan bisnis ditambahkan ke dlam 12 prinsip bisnis oleh
para sarjana dan komentator, lama setelah masa hidup Tao Zhu-gong. Tujuan
penambahan ini adalah untukmemperlihatkan kontras terhadap prinsip bisnis yang
positif, serta diharapkan menjadi peringatan kepada pengusaha. Beberapa analis
berpendapat, bahwa ke-12 pantangan bisnis ini mungkin ditambahkan pada zaman
dinasty Qing, dan ada juga yang berpendapat pada periode sebelumnya lagi. Jadi
secara umum, para ahli sependapat bahwa pantangan bisnis tersebut bukan
merupakan karya Tao Zhu-gong ataupun diambil dari zaman yang sama sekitar 500
SM. Tanda lain yang menunjukkan bahwa pantangan bisnis tersebut bukan merupakan
karya Tao Zhu-gong adalah tidak adanya pantangan yang berhubungan langsung dengan
tiga prinsip bisnis yang paling mencolok, yaitu prinsip pertama, kedua dan
ketujuh mengenai bagaimana mengenali, menangani dan menempatkan orang.
Perhatikan juga
bahwa ke-12 pantangan bisnis tersebut juga dimulai dengan tiga karakter setiap
pantangannya. Dalam usahanya untuk membuat pantangan bisnis tersebut lebih “otentik” dan
mirip dengan karya Tao Zhu-gong, beberapa publikasi yang kelewat antusias
bahkan menambahkan 8 karakter tambahan pada masing-masing pantangan tersebut.
Untuk kepentingan ilustrasi, saya membatasi ke-12 pantangan bisnis tersebut
hanya untuk tiga karakter pertama saja. Karena pantangan ini bukan berasal dari
Tao Zhu-gong, saya tidak akan membicarakannya secara rinci satu persatu.
Tetapi, saya akan menunjukkan bagaimana hubungannya dengan ke-12 prinsip bisnis
Tao Zhu-gong. Berikut ini, secara ringkas saya akan berikan komentar terhadap
keduabelas pantangan bisnis tersebut:
Pantangan
bisnis pertama:
Jangan lamur dan berpandangan sempit (wu
bi lou)
Pantangan bisnis
ini dapat dengan mudah dikontraskan dengan prinsip bisnis ke-12, yaitu
kemampuan melihat jauh kedepan (neng
yuan shu). Agar menjadi orang yang berpandangan jauh kedepan, orang
harus memiliki cara pandang yang luas dan mampu menganalisa serta menghargai
sesuatu secara keseluruhan. Sebaliknya orang yang lamur dan berfikiran sempit
akan mencemaskan hal-hal yang kecil. Dia tidak mungkin memiliki cara pandang
seperti helikopter yang sangat diperlukan ornag untuk melihat jauh dan
membangun perspektif jangka panjang.
Pantangan
bisnis kedua:
Jangan terlalu mengagungkan kebesaran. (wu
xu hua)
Pantangan ini
dapat dihubungkan dengan prinsip bisnis ketiga, yaitu kemampuan berfokus pada
bisnis (neng a n ye). Orang yang terlalu mengagungkan kebesaran cenderung mudah
digoyahkan. Dia akan cenderung didikte oleh kejadian dan perubahan-perubahan,
bukan mengendalikannya. Akibatnya, bisnisnya pasti kehilangan fokus, sehingga
tidak mungkin ia membangun kompetisi inti perusahaannya.
Pantangan
bisnis ketiga:
Jangan ragu-ragu. (wu you rou)
Pantangan bisnis
ini dengan mudah dapat dikontraskan dengan prinsip bisnis ke-5, yaitu kemampuan
bersikap tangkas dan fleksibel (neng min jie), dan prinsip ke-10 yaitu
kemampuan mendiagnosa, menyambar peluang dan melawan ancaman (neng zhi ji).
Apabila ornag rgau-ragu, dia tidak akan mungkin menangkap peluang walaupun
sudah didepan mata. Disamping itu, dia juga tidak akan memapu merespon ancaman
dengan cepat. Untuk mengambil keuntungan dari peluang yang ada dan untuk
menyikapi ancaman dengan efektif, orna harus tangkas dan fleksibel.
Pantangan
bisnis keempat:
Jangan malas (wu lan duo)
Ini merupakan
pantangan bisnis yang cakupannya cukup luas, dapat dihubungkan dengan berbagai
prinsip bisnis, misalnya, dengan prinsip bisnis ke-4, kemampuan
mengorganisasikan (neng zheng dun). Organisasi yang efektif memerlukan kerja
keras dan usaha. Kemalasan tentu menjadi penghalang. Bermalasan juga berlawanan
dengan prinsip bisnis ke-5. Kemampuan bersikap tangkas dan fleksibel (neng min
jie). Orang yang malas juga tidak akan mau menghabiskan waktu dan usaha untuk
mendiagnosa peluang dan ancaman yang muncul di lingkungannya (neng zhi ji) yang
merupakan prinsip bisnis ke-10. Terakhir, kemalasan juga dikontraskan dengan
prinsip ke-11, kemampuan untuk memulai dan menjadi contoh (neng chang lu).
Tidak diragukan lagi, untuk menjadi seorang pengusaha yang sukses, kerja keras
dan jiwa kepemimpinan yang patut dijadikan teladan merupakan kualitas yang
penting. Tidak ada ruang untuk diam berpangku-tangan.
Pantangan
bisnis kelima:
Jangan keras kepala (wu gu zhi)
Keras kepala
menunjukkan ketidakluwesan, ketidakmauan untuk berubah dan menyesuaikan diri.
Karena itu, pantangan bisnis ini dapat dikontraskan dengan prinsip bisnis ke-5
yaitu kemampuan bersikap tangkas dan fleksibel (neng min jie), dan prinsip bisnis
ke-10, kemampuan mendiagnosa peluang dan ancaman (neng zhi ji). Orang yang
keras kepala tidak akan mungkin mengenali peluang dan ancaman yang akan datang,
apalagi untuk mengambil tindakan pencegahan. Dari perspektif lain, orang yang
keras kepala juga tidak mungkin menjadi pemimpin yang baik. Karena itu,
pantangan bisnis kelima ini, seperti pantangan bisnis sebelumnya, juga dapat
dihubungkan dengan prinsip bisnis ke-11, kemampuan untuk memulai dan menjadi
contoh (neng chang lu).
Pantangan
bisnis keenam:
Jangan terlalu argumentatif (wu qiang bian)
Pantangan bisnis
ke enam ini dengan mudah dapat di gunakan untuk mendukung prinsip bisnis
ke-8, kemampuan berbicara (neng bian lun). Seorang pengusaha memang perlu
memiliki kepandaian berbicara agar dapat memanangkan perdebatan, adu pendapat
dan kesepakatan bisnis. Tetapi jika ia terlalu argumentatif, hasilnya akan
berbeda. Terutama, apabila ia bersikukuh mempertahankan pendapat dan pandangan
pribadinya, tanpa didasari fakta dan bukti kongkrit. Hal seperti ini bisa
membuat teman-teman, pelanggan serta kontrak bisnisnya menjauh. Seorang yang
terlalu argumentatif mudah disalahmengerti sebagai orang yang kasar, tidak
sopan, dan tidak berperasaan. Ini semua merupakan faktor negatif yang dapat
mempengaruhi hubungan bisnis. Pada akhirnya, perlu dicamkan bahwa seseorang
tidak harus selalu memenangkan perdebatan. Sebaliknya, orang harus belajar
kapan harus menang dan kapan harus mundur dengan keanggunan.
Pantangan
bisnis ketujuh:
Jangan mudah membuka diri (wu qing chu)
Ada berbagai cara
untuk menafsirkan apa yang dimaksud dengan mudah membuka diri. Dalam mengelola
bisnis, orang tidak boleh mengembangkannya dengan serampangan karena hal itu
dapat menyebabkan meningkatnya kerentanan, dan membuat perusahaan kehilangan
fokus terhadap inti bisnisnya. Dilihat dari perspektif diatas, pantangan bisnis
ini dapat dihubungkan dengan prinsip binsis ke-3, kemampuan memusatkan usaha
(neng an ye). Dari sudut pandang finansial, pada bagian akutansi penagihan,
tidak perlu memberikan posisi simpatik perusahaan terhadap keterlambatan
pembayaran, juga tidak perlu membeberkan informasi keuangan perusahaan. Karena
itu, pantangan bisnis ini juga dapat dihubungkan dengan prinsip bisnis ke-6,
kemampuan menagih pembayaran (neng tao zhang).
Pantangan
bisnis kedelapan:
Jangan rakus akan pinjaman (wu tan she)
Dalam perspektif
finansial, prinsip bisnis ini dapat dihubungkan dengan prinsip bisnis ke-3,
kemempuan untuk berfokus pada usaha (neng an ye), dan berlawanan dengan prinsip
bisnis ke-6, kemampuan menagih pembayaran (neng tao zhang). Jika pengusaha
tidak mengetahui cara agar tetap terfokus, dia akan mudah dipengaruhi oleh
bermacam hal yang kelihatannya seperti peluang bisnis yang besar. Dalam
semangat yang berlebihan untuk berkembang, dia mungkin ingin mengambil pinjaman
yang tidak perlu sehingga terlalu membebani keuangan perusahaan, apalagi jika
kredit tersedia dengan mudah. Menggunakan kredit dalam bisnis tidaklah salah,
bahkan sudah merupakan cara yang biasa dalam transaksi bisnis. Tantangan sebenarnya
dalam menggunakan fasilitas kredit adalah kemampuan untuk menanganinya.
Disinilah pentingnya perancanaan dana cair. Karena itu, pengusaha yang mampu
menagih pembayaran biasanya menghargai pentingnya perencanaan kas serta
dampaknya terhadap operasional perusahaan. Kemungkinan besar, dia akan
cenderung lebih bijaksana dalam menggunakan kredit.
Pantangan
bisnis ke sembilan:
Jangan terlibat dalam persaingan yang tidak perlu (wu zheng qu)
Apabila hurup Cina
(wu zheng qu) digunakan untuk menggambarkan sesorang, maka gambaran yang
ditunjukkan adalah orang yang mudah tergoda dan suka melibatkan diri dalam
berbagai tindakan. Secara umum melukiskan orang-orang yang suka menjadi pusat
perhatian dan mengagungkan kebesaran (pantangan bisnis ke-2). Jadi, pantangan bisnis
ini berlawanan dengan prinsip bisnis ke-3, kemampuan berfokus pada usaha
(neng an ye). Seorang pengusaha yang sangat terfokus tidak akan mudah tergoda
dan bergegas masuk ke dalam pertempuran dengan kompetitornya.
Pantangan
bisnis kesepuluh:
Jangan melemahkan simpanan dan surplus (wu bo xu)
Prinsip ini sangat
berhubungan dengan prinisip bisnis ke-6, kemampuan menagih pembayaran (neng tao
zhang). Jika perusahaan mampu menagih dengan tegas, maka perusahaan akan mampu
menyimpan lebih banyak, dan mengakumulasikan surplus untuk mengembangkan
bisnisnya. Pantangan ini bisa juga dihubungkan dengan prinsip bisnis ke-12,
kemampuan melihat jauh ke depan (neng yuan shu). Bisnis harus terdorong untuk
tumbuh dan bertahan dalam waktu yang panjang. Pengusaha yang berwawasan kedepan
akan mengetahui pentingnya membangun surplus agar dapat digunakan saat muncul
berbagai peluang bisnis. Surplus juga diperlukan untuk mengatasi masa-masa
sulit yang bisa muncul kapan saja, dari waktu ke waktu.
Pantangan
bisnis kesebelas:
Jangan abaikan perubahan kondisi dan trend bisnis (wu mei shi)
Pantangan ini
jelas berhubungan dengan prinsip bisnis ke-10, kemampuan untuk mendiagnosa
peluang dan ancaman (neng zhi ji). Apabila trend dan kondisi bisnis berubah,
pengusaha yang bijak pasti segera menganalisis implikasinya. Apa peluang yang
muncul dan ancaman yang harus dihadapi, sehingga dapat mengambil tindakan yang
tepat. Jika ia terlalu lamban, dia tidak hanya akan kehilangan peluang yang
ada, tetapi ia juga bisa ditimpa oleh ancamannya. kemampuan untuk mengetahui
trend dan kondisi bisnis, dalam jangka pendek maupun jangka panjang, merupakan
keunggulan pengusaha yang mempu melihat jauh ke depan, seperti yang tergambar
dalam prinsip bisnis ke-12 (neng yuan shu). Dia mengetahui bahwa agar bisnisnya
tumbuh pesat, perusahaan tidak hanya harus beroperasi dalam lingkungan yang
sangat dinamis dan berubah-ubah, tetapi ia juga harus berinteraksi dengan
kondisi tersebut.
Pantangan
bisnis keduabelas:
Jangan terlalu mengandalkan produk yang ada (wu chi huo)
Terlalu
mengandalkan produk yang ada menunjukkan bahwa anda berasumsi trend dan kondisi
bisnis , termasuk selera dan keinginan konsumen, tidak akan berubah. Sehingga
pada saat perubahaan tersebut terjadi, perusahaan akan menghadapi stok produk
lama yang melimpah, ancaman kadaluarsa dan ketinggalan zaman. Terlalu percaya
akan produk yang ada, juga dapat membuat perusahaan buta akan peluang
keuntungan yang bisa didapat dari produk-produk baru yang lebih baik. Yang
jelas, salah satu cara menghindari hal ini adalah dengan menerapkan prinisp
bisnis ke-9; kemampuan unggul dalam pembelian (neng ban huo).
16
PELAJARAN BISNIS
Tidak seperti 12
prinsip bisnis dan 12 pantangan bisnis, ke-16 pelajaran bisnis ini ditulis
dalam tulisan Cina modern. Karena itu, mereka yang mengerti bahasa Cina pasti
tidak akan sulit memahami ke-16 pelajaran bisnis ini. Pelajaran bisnis ini juga
lebih mudah diterjemahkan kedalam bahasa inggirs. Perlu diperhatikan bahwa
dalam penulisannya ke-16 pelajaran bisnis ini, masing-masing dimulai dengan
lima karakter yang membentuk suatu frase yang membantu memberikan nasihat
kepada para pengusaha. Enam karakter berikutnya, menguraikan secara terperinci
inlikasi ataupun konsekuensi dari nasihat tersebut. Karena itu, dalam hal gaya
penulisan, ke-16 pelajaran bisnis tersebut sangat perbeda dengan penulisan
prinsip dan pantangan bisnis. Pelajaran bisnis ini sudah pasti merupakan karya
yang ditambahkan jauh sesudahnya oleh para sarjana lain. Sama seperti
keduabelas pantangan bisnis, keenambelas pelajaran bisnis ini bertindak
mendukung 12 prinsip bisnis Tao Zhu-gong . pelajaran tersebut adalah sebagai
berikut:
Pelajaran
bisnis pertama:
Dalam mengelola bisnis, diperlukan kerajinan, kemalasan akan menghancurkan
segalanya. (sheng yi yao qin jin, lan duo ze bai shi fei)
Pelajaran bisnis
ini dapat dihubungkan dengan prinsip bisnis ke-5, kemampuan bersikap tangkas
dan fleksibel (neng min jie), prinsip ke-10, kemampuan mendiagnosa peluang dan
ancaman (neng zhi ji), dan prinsip ke-11, kemampuan menilai dan menjadi contoh
(neng chang lu)
Pelajaran
bisnis kedua
: Orang harus di hadapi dengan rasa hormat; temperamen pemarah dan sikap yang
buruk akan benar-benar menghilangkan penjualan.
Bisa dikatakan
bahwa ke-12 pantangan bisnis tidak berisi ungkapan yang ada hubungnanya
dengan prinsip bisnis ke-7 mengenai: mengenali, menangani dan menempatkan
orang. Sebaliknya, pelajaran bisnis ke-2 ini langsung berhubungan dengan
prinsip bisnis ke-2, kemampuan menangani orang (neng jie na).
Pelajaran
bisnis ketiga:
Harga produk harus ditampilkan dengan jelas, harga yang samar akan menyebabkan
perdebatan dan perselisihan (yi jia yao ding ming, han hu ze zheng zhi duo)
Pelajaran bisnis
ini berhubungan dengan prinsip bisnis ke-4, kemampuan untuk mengorganisasikan
(neng zheng dun)
Pelajaran
bisnis keempat:
Rekening harus di cek dengan teliti dan dimonitor, kecerobohan dan
kesilapan akan membuat modal tak bergerak (zhang mu yao ji cha, dai ze zi ben
zhi)
Pelajaran bisnis
ini berhubungan dengan prinsip bisnis ke-6, kemampuan menagih pembayaran (neng
tao zhang).
Pelajaran
bisnis kelima:
Produk harus ditata dan dipajang dengan baik, ketidakrapian akan menimbulkan
kesan kadaluarsa dan rongsokan (huo wu yao zheng li, san man ze bi fei can)
Seperti pelajaran
bisnis ke-3, pelajaran bisnis in juga berhubungan dengan prinsip bisnis ke-4,
kemampuan mengorganisasikan (neng zheng dun)
Pelajaran
bisnis keenam:
Untuk mengabulkan kredit dan mengeluarkan dana diperlukan kebijaksanaan dan
perhatian, kecerobohan hanya akan mengakibatkan kerugian dan kelemahan (chu na
yao jin shen, da yi ze cuo lou duo)
Pelajaran bisnis
ini langsung berhubungan dengan prinsip bisnis ke-6, kemampuan menagih
pembayaran (neng tao zhang). Cara perusahaan mengabulkan kredit yang diminta
kliennya, akan mempengaruhi mudah tidaknya proses dalam penagihan. Pelajaran
bisnis ke-6 juga dapat dihubungkan, jika perusahaan memiliki mekanisme yang
efektif dalam menyaring pelanggannya (yaitu, mengenal mereka secara
mendalam), potensi gagal bayar akan semakin kecil.
Pelajaran
bisnis ketujuh:
Pembayaran harus dilakukan pada waktu yang sudah disepakati, penundaan akan
menyebabkan hilangnya kredibilitas (qi yin yao yue ding, yan chi ze shi xin
yong shi)
Pelajaran bisnis
ini merupakan kebalikan dari Prinsip bisnis ke-6, kemampuan menagih pembayaran
(neng tao zhang). Disatu sisi perusahaan harus berani meminta debitor untuk
membayar, namun disisi lain perushaan juga harus memiliki sikap bertanggung
jawab terhadap krediturnya. Pelajaran bisnis ke-7 ini dapat juga dihubungkan
dengan prinsip bisnis ke-12, kemampuan melihat jauh kedepan (neng yuan shu).
Kredibilitas akan sangat diperlukan jika perusahaan memasuki masa-masa keuangan
yang sulit. Namun, kredibilitas perlu dibina secara konsisten dalam waktu yang
cukup lama dengan cara mendapatkan kepercayaan para kreditur. Seorang pengusaha
yang berfikiran jauh kedepan, pasti bisa memahami pentingnya hal ini.
Pelajaran
bisnis kedelapan:
Kejadian yang tidak diharapkan harus dihadapi dengan tanggung jawab;
mengabaikannya hanya akan mendatangkan lebih banyak kerugian (lin shi yao ze
ren, fang qi ze shou hai da)
Pelajaran bisnis
ini berhubungan dengan prinsip bisnis ke-3, kemampuan memusatkan usaha (neng a
n ye). Dengan kata lain, bila seseorang telah mendirikan suatu usaha, dia harus
tetap menekuninya, dan tidak mudah menyerah. Pelajaran bisnis ini dapat juga
dihubungkan dengan dua prinsip bisnis lainnya, yaitu, prinsip bisnis ke-5,
kemampuan bersikap tangkas dan fleksibel (neng min jie), dan prinsip bisis
ke-10, kemampuan mendiagnosa peluang dan ancaman (neng zhi ji).
Pelajaran
bisnis kesembilan:
Sumber daya harus digunakan secara cermat; pemborosan akan mengikis kekayaan.
(yong du yao jie jian, she chi ze yong tu jie)
Pelajaran bisnis
ini ada hubungannya dengan Prinsip Bisnis ke-11, kemampuan untuk memulai dan
menjadi contoh (neng chang lu). Seorang pemimpin harus bisa menjadi contoh
moral melalui gaya hidupnya dan bagaimana ia mengelola sumber daya perusahaan.
Jika dia bersifat serampangan, maka harta perusahaan akan dikelola bagaikan
usaha untung-untungan. Pelajaran bisnis ini, dapat juga dihubungkan dengan
prinsip bisnis ke-3, kemampuan memusatkan usaha (neng an ye), dan prinsip
ke-12, kemampuan melihat jauh kedepan (neng yuan shu). Jika bisnis perusahaan
difokuskan dengan baik, kecil sekali kemungkinan penggunaan dana untuk hal yang
tidak perlu dan tidak membantu meningkatkan kompetensi dan daya saing. Demikian
juga bila pemimpin perusahaan mampu melihat jauh kedepan, mereka akan
mengetahui bagaimana menggunakan sumber daya dengan lebih hemat dan menumbuhkembangkan
bisnis.
Pelajaran
bisnis kesepuluh:
Penjualan harus dilakukan setiap saat; penundaan akan menyebabkan hilangnya
peluang (mai mai yao sui shi, ai yan ze ji hui shi)
Pelajaran bisnis
ini dapat dihubungkan dengan prinsip bisnis ke-10, kemampuan mendiagnosa
peluang dan ancaman (neng zhi ji), dan prinsip bisnis ke-5, kemampuan bersikap
tangkas dan fleksibel (neng min jie). Tidak bisa disnagkal bahwa bisnis adalah
usaha memanfaatkan peluang dan menghindari ancaman sehingga bisa menghasilkan
uang, dan uang. Untuk mencapainya, pengusaha haruslah tangkas dan fleksibel
sehingga dapat memberikan respons dengan cepat dan efektif.
Pelajaran
bisnis kesebelas:
Debitur harus benar-benar dicermati, memberi pinjaman tanpa seleksi akan
mengakibatkan pengikisan modal (she qian yao shi ren, lan chu ze xue ben kui)
Pelajaran bisnis
ini dapat dihubungkan dengan prinsip bisnis pertama, kemampuan mengenali orang
(neng shi ren). Pada dasarnya dalam menjalankan bisnisnya pengusaha Cina sangat
bergantung pada guangxi (hubungan/ relasi), sebab itu mengenal baik
pelanggannya sebelum mengabulkan pemberian kredit menjadi sangat penting; jika
tidak mereka akan terbebani oleh utang yang tidak tertagih. Tak hanya itu,
kekuatan finansial perusahaan juga akan sangat terpengaruh.
Pelajaran
bisnis keduabelas:
Yang baik dan buruk harus dapat dibedakan dengan jelas, kelalaian akan
menyebabkan kekacauan dan kebingungan. (you lie yao fen qing, gou qie ze bi hu
tu)
Pelajaran bisnis
ini dapat dihubungkan dengan prinsip bisnis ke-8, kemampuan berbicara (neng
bian lun). Untuk dapat berbicara dengan baik, orang harus memiliki pikiran
jernih yang mampu memisahkan “kambing” dari “domba” dan mempu memberikan
argumen dengan cara yang paling mudah dimengerti. Pelajaran bisnis keduabelas
dapat juga diaplikasikan pada prinsip bisnis ke-9, kemampuan unggul dalam
pembelian (neng ban huo). Pada saat membeli, orang harus mengetahui barang mana
yang nantinya akan laku. Jika tidak, perusahaan bisa menumpuk terlalu banyak
barang dan produk tak terjual yang akhirnya menjadi kadaluarsa.
Pelajaran
bisnis ketigabelas:
Karyawan harus jujur dan tulus, karyawan yang licik dan tidak jujur akan
menyusahkan pimpinan. (yong ren yao fang zheng, gui jue ze shou qi lei)
Pelajaran bisnis
ini hampir sama dengan prinsip bisnis ke-7, kemampuan menempatkan orang (neng
yong ren); dapat pula dihubungkan dengan prinsip bisnis pertama, kemampuan
mengenali orang (neng shi ren). Pemimpin yang tahu bagaimana memilih karyawan
yang tepat tidak akan terlalu ditimbuni berbagai masalah yang berhubungan
dengan manajemen sumber daya manusia.
Pelajaran
bisnis keempatbelas:
Barang-barang harus diteliti dengan baik; membeli dengan serampangan dan tidak
berhati-hati akan menyebabkan harga menjadi turun. (huo wu yao mian yan, lan
shou ze shou jia di)
Pelajaran bisnis
ini jelas memiliki hubungnan dengan prinsip bisnis ke-9, kemampuan unggul dalam
pembelian.
Pelajaran
bisnis kelimabelas:
Masalah keuangan harus diatur dengan bijaksana, kecerobohan akan menyebabkan
masalah dan kesusahan ( qian cai yao qing chu, hu tu ze bi dou sheng )
Pelajaran bisnis
ini berhubungan dengan prinsip bisis ke-6, kemampuan menagih pembayaran (neng
tao zhang). Kemampuan mengutip pembayaran baru merupakan salah satu bagian dari
manajemen keuangan yang seimbang, sedangkan bagian lainnya adalah belajar
mengendalikan dana secara bijaksana.
Pelajaran
bisnis keenambelas:
Pemimpin harus mantap dan tenang; kesembronoan dan ketergesa-gesaan akan
menyebabkan kesilapan dan kesalahan (zhu xin yao zen ding, wang zuo ze wu shi
duo).
Pelajaran bisnis
ini berhubungan dengan prinsip bisnis ke-11, kemampuan untuk memulai dan
menjadi teladan (neng chang lu)
Demikian secara
singkat pendahuluan tentang 12 prinsip bisnis Tao Zhu Gong, dan jika anda
memiliki buku tersebut, anda akan melihat secara detail penjelasan dan contoh
serta aplikasi masing-masing prinisip. Berikut adalah beberapa contoh
penjelasan buku tersebut, untuk prinsip bisnis pertama, yakni: “kemampuan mengenali orang“,
saya cantumkan disini:
Contoh
Seni mengenal orang: microsoft
Strategi penyaringan
dan seleksi merupakan ilustrasi yang baik tentang bagaimana menerapkan prinsip
mengenali orang untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Karena persaingan
antara perusahaan semakin ketat, banyak CEO induk perusahaan multinasional
(MNCs) menyadari bahwa agar perusahaan berkembang menjadi penentu pasar, maka
sangat penting untuk bisa merekrut orang-ornag yang pintar. Itulah sebabnya
perusahaan-perusahaan multinasional bersedia berkorban supaya orang-orang
pintar mau bergabung. Merancang paket gaji yang menarik tidak cukup untuk
memikat mereka yang sangat berbakat.
Biasanya
perusahaan-perusahaan besar akan menggunakan rekrutor perusahaan sendiri yang
profesional, badan pencari tenaga kerja dari luar, dan sumber-sumber lai
untukmenyaring calon yang potensial. beberapa perusahaan bahkan menjalankan
proses yang berlebihan dengan mendekati calon jauh sebelum ia memikirkan
meninggalkan pekerjaannya. Adakalanya, untuk calon-calon posisi kunci, CEO dan
anggota staff senirnya terlibat langsung dalam proses rekrutmen. Mungkin
“Microsoft”, perusahaan softwere komputer raksasa bisa menjadi ilustrasi yang
baik betapa panjangnya proses rekrutmen tenaga kerja.
Di perusahaan
“Microsoft”, menarik perhatian orang-orang yang memiliki bakat-bakat terbaik
hampir merupakan budaya perusahaan. Di muali dari Bill Gates, dan kemudian
melibatkan seluruh manajer senior. Prosesnya sangat teliti, ekstensif dan
mahal, tetapi sangat berarti. Perusahaan bisa mencari bibit terbaik di pasar
softwere setiap tahunnya. Misalnya, di akhir tahun 1990-an, setiap tahunnya ada
sekitar 25.000 lulusan ilmu komputer di Amerika dan Microsoft akan menyaring
8.000 diantaranya. dari jumlah 8.000 ini, 2.600 akan diwawancarai di kampus.
Dari jumlah tersebut, 800 orang akan diundang untuk berkunjung ke kampus
Microsoft di Redmon, di dekat Seattle untuk wawancara lanjutan.
Di kampus Redmon,
masing-masing calon yang potensial akan diwawancarai oleh 3 sampai 10
pewawancara, biasanya secara bertahap. Masing-masing pewawancara akan
memberikan komentar dan hasil pengamatannya kepada pewawancara berikutnya
melalui email sehingga ia bisa meneliti si calon lebih jauh dan terinci. Dari
sekitar 800 calon, tawaran akan diberikan kepada 500 diantaranya, dimana 400
calon biasanya akan menerima tawaran itu dan bergabung dengan “Microsoft”.
Microsoft tidak
hanya merekrut bibit berbakat dari mahasiswa yang baru lulus saja. Karena sejak
akhir tahun 1990-an Microsoft memperkerjakan 2.000 karyawan baru setiap
tahunnya, ia harus melihat kemungkinan merekrut orang-orang terbaik dan
terpintar dikalangan industri softwere. Untuk mencari para profesional berbakat
ini, Microsoft menggunakan apa yang diistilahkan perusahaan sebagai “strike
force” dari 200 karyawan penuh yang tugas utamanya adalah mengintai, mencari
tahu, dan menarik orang-orang berbakat yang ada.
Seringkali,
anggota “strike force” dengan aktif menghubungi calon potensial, walaupun orang
tersebut sudah benar-benar puas dengan pekerjaan yang dimilikinya atau mungkin
ia malah memiliki kesan negatif terhadap Microsoft. Jika orang yang dituju
benar-benar di inginkan oleh Microsoft, “strike force” akan berusaha
mati-matian untuk memperolehnya. Misalnya, anggota tim rekrut akan menghubungi
calon potensial tersebut secara tetap, dan mengundangnya untuk makan malam atau
kegiatan lain agar bisa tetap membuka jalur komunikasi dan dialog dengan calon.
Tujuannya adalah untuk menanamkan ide kepada calon bahwa kapan saja ia
berniat meninggalkan pekerjaannya, dengan alasan apapun, Microsoft akan selalu
menerimanya dan memberikan imbalan kerja yang terbaik.
Setiap musim
panas, Bill gates mengundang orang-orang baru diperusahaannya (biasanya
berkisar 500 – 1.000) datang ke rumahnya yang bernilai US$60 juta. Dia akan
berbaur dengan tamu-tamu muda, menjawab pertanyaan mereka, memberi nasihat dan
menguatkan keinginan mereka untuk berkarir dalam perusahaannya.
Semakin hebatnya
persaingan perusahaan dan banyaknya perusahaan yang berambisi menjadi pemain
dunia mengakibatkan diperlukannya bakat-bakat taraf dunia. Dengan semakin
banyaknya negara maju yang bergerak menuju perekonomian berdasarkan ilmu
pengetahuan, perusahaan antar perusahaan akan ditentukan oleh kualitas daripada
kuantitas tenaga kerja.
Karena itu,
petualangan memenangkan bakat-bakat teratas akan dilakukan lebih gigih daripada
sebelumnya. Gejala ini sudah muncul di Amerika dan Eropa dimana
perusahaan-perusahaan multinasional mati-matian mencari dan menarik hati
bakat-bakat terbaik dari universitas-universitas dan industri-industri. Bagi
perusahaan multi nasional seperti Microsoft, kemampuan mengenal dan menilai
orang (yaitu karyawan yang akan mereka perkerjakan) akan menentukan seberapa
besar sukses perusahaan dalam persaingan dimasa depan.
Contoh
Seni mengenal orang: Kurir Pengirim Uang di
Perkampungan India di Singapura.
Seni mengenal
orang dalam perilaku bisnis tidak hanya terbatas pada orang Cina saja.
Keturunan Asia lainnya seperti India, arab, Melayu dan Indonesia juga sangat
mengandalkan hubungan pribadi dalam kesepakatan bisnis mereka. Di Eropa, orang
Italia juga mengandalkan hubungan seperti ini dalam perilaku bisnis mereka.
Penting diketahui bahwa mengandalkan hubungan pribadi dan pertalian merupakan
sesuatu yang alami, khususnya bila kesepakatan atau transaksi tersebut dalam
pelaksanaannya harus mengandalkan seseorang. contohnya di bawah ini:
Di Singapura,
disuatu tempat yang cukup terkenal bernama Little India (India Kecil) di
sepanjang jalan Serangon, terdapat suatu pasar penukaran mata uang asing yang
ramai. Pasar ini melayani pekerja-pekerja Bangladesh maupun India yang bermaksud
mengirmkan hasil kerja kerasnya ke keluarga didesa asal mereka. pada hari
Minggu sore, jumlah orang dipasar itu mencapai ribuan orang. Para pekerja ini
akan membentuk kelompok-kelompok kecil di sekeliling setiap kurir pengirim uang
(dalam bahasa Bengali disebut Hundi). Setiap Hundi memiliki “bodyguard” dan
pembantu-pembantu. Harga nilai tukar mata uang asing diumumkan ke orang-orang
yang mengelilinginya. Jika seorang pekerja telah memilih hundi-nya, ia akan
mengatakan kepada hundi itu kemana dan kepada siapa ia ingin mengirimkan uang
itu. Hundi akan mencatat tujuan uang itu dalam sebuah buku kumal, dan
“memetraikan” kesepakatan bisnis ini dengan janji dan jabatan tangan. Selesai
sudah – – tidak ada tanda terima yang diberikan kepada kliennya (para pekerja
asing itu).
Singapura tidak
kekurangan bank atau agen pengirim uang, namun para pekerja asing tetap memilih
hundi. Ada beberapa alasan. Para hundi biasanya datang dari negara, latar
belakang bahkan desa yang sama dengan para pekerja. Beberapa diantaranya juga
dulu bekerja sebagai pekerja kasar seperti mereka. Jadi hundi bukan hanya bisa
merasakan kerja keras dan keadaan kliennya, mereka juga memiliki keterkaitan
dengan rumah dan keluarga para pekerja. Lagipula para hundi ini memberikan
harga nilai tukar yang jauh lebih baik daripada bank atau agen penukaran uang
lainnya. Juga tidka ada beban biaya tambahan, administrasi ataupun komisi. Yang
lebih penting lagi, Hundi yang usahanya telah mapan mendapatkan reputasi yang
baik karena mereka terbukti bisa diandalkan dan dipercaya dalam memegang
janjinya dan mengirimkan barang yang disepekati.
Sistem penukaran
dan pengiriman uang seperti Hundi ini tidak hanya ada di Singapura saja.
Kenyataannya dinegara-negara dimana banyak tenaga kerja asing, jaringan kerja
imformal semacam ini biasanya akan muncul. Selain alasan-alasan yang
dikemukakan sebelumnya, perlu diperhatikan bahwa tenaga kerja asing yang tidak
punya kemampuan khusus biasanya adalah orang-orang yang tidak berpendidikan
atau berpendidikan sangat rendah. Jadi mereka cenderung takut memasuki bank dan
segala birokrasi dan pelayanannya yang impersonal. Juga adanya biaya tambahan.
Sebaliknya, Hundi adalah orang-orang yang mereka kenal. Jika sampai keluarga
mereka tidak menerima uangnya maka mereka akan memburu Hundi itu karena mereka
mengenalnya secara pribadi. Ini adalah sistem yang dibangun diatas dasar
kepercayaan, sebab itu para Hundi diharapkan menjaga kepercayaan mereka
sehingga bisnisnya bisa terus berlanjut.
Dari contoh-contoh
diatas, tidaklah mengejutkan jika para pengusaha Cina menempatkan kemampuan
“mengenal orang” pada tempat yang penting. Ini karena secara tradisional,
pengusaha cina selalu mementingkan hubungan (guanxi) dan rasa percaya (xin yu)
dalam kesepakatan bisnis mereka daripada kontrak tertulis. Sebab itu bisa
dimengerti jika bisnis mereka cenderung berpusat paa orang (zhong ren).
Bila seseorang
mempercayai orang lain, perjanjian tidak diperlukan lagi. Siapa yang perlu
membuat perjanjian dengan anaknya tentang tugas dan kewajiban kedua pihak?
Jaman dahulu di Cina tidak ada surat pernikahan. Pasangan yang akan menikah
hanya berjanji didepan penduduk desa. Tidak ada dokumen yang membuktikan bahwa
mereka sudah menikah. Namun mereka menjalani hidup dengan mematuhi kewajiban
masing-masing. Karena itu, dari sudut pandang orang Cina, bila bisnis semakin
lama semakin tebal, menunjukkan kedua pihak semakin tidak percaya satu sama
alain. Oleh karena itu, kenapa susah payah melanjutkan hubungan bisnis?
Pepatah berikut
ini menekankan terbinanya hubungan langsung:
Bertemu secara
pribadi akan memastikan adanya rasa (jian mian san fen qing)
Lama mendengar
berita tentang seseorang tidak sebanding dengan menemuinya (jiu wen bu ru yi
jian)
Saat kita bertemu,
serasa seperti kita sudah berteman lama (yi jian ru gu)
Manajemen dengan
pendekatan yang berorientasi pada manusia memerlukan adanya investasi waktu dan
usaha dalam membina hubungan dan jaringan bisnis. Karena itu tidaklah
mengejutkan bila sekali guanxi terbina maka akan berlangsung dalam waktu yang
lama. Akibatnya, hubungan bisnis orang Cina cenderung lebih berorientasi pada
perasaan (zong qing). Konsep “wajah” (mian zi) menjadi manifestasi dan
representasi hubungan dan perasaan yang sangat penting.
Karena itu, jika
ada ketidaksepakatan atau perselisihan antara kedua pihak, menghargai perasaan
orang lain sangat penting artinya. Ini bisa juga termasuk menyelamatkan muka
orang lain. Jika tidak bisa dicapai persetujuan, mereka akan selalu mencoba
menyelesaikan masalah, perbedaan, pertikaian atau ketiksepakatan mereka melalui
perantara, biasanya menggunakan orang lain yang bisa diterima keduanya.
Disinilah biasanya logika mulai muncul, karena penengah harus seadil dan
seobjektif mungkin agar bisa dipercaya dan dihormati. Hanya apabila usaha
penengah gagal, mereka dengan berat hati akan meneruskan ke pengadilan. Bagi
orang Cina, sekali dilakukan usaha hukum, maka seluruh hubungan akan rusak dan
akan sulit bagi kedua pihak untuk bekerja sama kembali.
Pendekatan
“perasaan-logika-hukum” (qing, li, fa) sangat mewarnai cara berbisnis di
kalangan orang Cina. Hal ini sangat bertolak belakang dengan yang terjadi
dikalangan orang Amerika yang secara umum lebih memilih sebaliknya,
yaitu: “hukum-logika-perasaan”
(fa, li, qing). Bagi pengusaha Amerika, perjanjian berdasarkan hukum bukan saja
merupakan jaminana terbaik dalam hubungan bisnis, tetapi juga memuat kewajiban
bersama kedua pihak, dan bagaimana menyelesaikan pertikaian yang mungkin
muncul. Pendekatan ini lebih disenangi karena di Amerika ada sistem yuridis
yang begitu kuat menjamin bahwa perjanjian bisa ditegakkan sebagai hukum.
Menariknya, selama pembicaraan-pembicaraan yang saya sampaikan dalam konsultasi
di Eropa, saya melihat bahwa orang Eropa cenderung menggunakan pendekatan “logika-hukum-perasaan”
(li, fa, qing).
Jika kita bicara
tentang mengenali orang, ada satu hal penting lagi yang harus diperhatikan.
Bersama dengan berlalunya waktu, perbedaan situasi dan keadaan , sifat dan
kepribadian seseorang bisa berubah. Hal ini harus disadari. Sayangnya, orang
Cina dan banyak suku Bangsa di Asia melupakan hal itu. Jarang sekali orang yang
sudah mendapat reputasi “bisa dipercaya” (xin yu) dan bisa diandalkan (ke
kao) diuji lagi untuk melihat apakah atribut tersebut masih tetap melekat
padanya. Tidak jarang sebaliknya yang terjadi. Seringkali terlalu banyak pujian
dan kepercayaan yang diberikan padanya, orang yang dekat padanya atau yang
direkomendasikannya.
Misalnya:
pinjamana sering diberikan pada seseorang tanpa diteliti lebih dahulu sepanjang
ia didukung oleh orang yang cukup dikenal. Akibatnya, saat pinjaman tidak
terbayar, keuangan perusahaan sangat sulit diselamatkan. Inilah salah satu
penyebab utama terjadinya krisis keuangan di kebanyakan negara Asia 1997/ 1998.
Sistem mempercayai orang yang dikenal semacam inilah yang membangkitkan
nepotisme dan praktik korupsi lainnya yang akhirnya diketahui umum setelah
terjadinya krisis ekonomi Asia tahun 1997 / 1998. Hal ini disebabkan oleh
kecendrungan melupakan pentingnya transparansi, pemeriksaan dan keseimbangan.
Sebaliknya, sistem
masyarakat Barat yang mengandalkan kontrak tertulis mendorong tumbuhnya
transparansi, objektivitas dan pertanggungjawaban. Dalam masalah pinjaman bank,
misalnya, orang Barat akan melakukan tes dan penyelidikan yang jauh lebih
ketat. Hal seperti inilah yang harus dipelajari orang Timur dari orang Barat.
Kita harus berupaya memadukan hal yang terbaik dari Timur dan di Barat sehingga
bisa memperoleh yang terbaik dari kedua sistem tersebut.
Kisah 24 kasih sayang terhadap orang tua yang dimiliki
oleh bangsa China
Semoga bermanfaat.....
01
Huang
meskipun sebagai pejabat yang sangat sibuk dikantor
namun ia
bertekat untuk tetap mengurus sendiri segala
keperluan
orangtuanya dengan sabar dan teliti.
Dilakukan
dan disediakannya keperluan ibunya
02
Kisah ini
berasal dari Dinasti Han timur, Ding Lan meski
hidupnya
miskin, dia ingin membalas kebaikan orangtuanya
yang telah
mati ketika dia masih kecil. Maka dibuatlah patung
kedua
orangtuanya. Diberinya patung itu persembahan dan
bakaran
kemenyan, istrinya merasa bosan dengan ritual itu,
ditusuknya
patung itu. Anehnya patung itu berdarah!
Melihat itu
ia ketakutan, Ding Lan marah mengetahui tindakan
istrinya dan
mengusirnya
03
Kisah ini
menceritakan bakti anak dan menantu kepada ibunya.
Dikisahkan,
meskipun hidup dalam kemiskinan mereka berusaha
membahagiakan
dan menyenangkan ibunya, dipenuhi kesukaanya
makan ikan
karper bersama teman, karena usaha dan doa mereka,
Tuhan
berkenan mengirim dua ekor ikan tiap hari dan mereka berbahagia
dapat
memenuhi kesenangan sang ibu.
04
Zhu Shou
Chang seorang pejabat pemerintah. Dia selalu teringat
ibunya yang
diusir istri dari ayahnya. Maka ia memutuskan berhenti dari
jabatannya
demi mencari ibunya. Setelah mengembara dan bertanya
kesana
kemari, akhirnya Zhu Shou Chang bertemu dengan ibunya.
05
Kisah Yu
Qian Lu, walau hanya dibesarkan ayahnya, ternyata dia pintar,
dan menjadi
hakim didaerah Chang Ling. Suatu hari Yu Qian Lou tidak
enak hati
dan ingin pulang, sampai dirumah dia terkejut, ayahnya
ternyata
sakit, dipanggilnya dokter. Dokter berkata, parah tidaknya
penyakitnya
dapat dirasakan dari kotorannya. Yu Qian Lou segera
mencicipi
kotoran ayahnya yang ternyata manis, dia bertambah sedih
dan pilu.
Demi mengetahui sakit sang ayah yang parah, Yu Qian Lou
berdoa
kepada Tuhan mohon ayahnya diberi kesembuhan, dan dirawat
lah ayahnya
dengan penuh kasih sayang, akhirnya ayahnya sembuh
berkat doa
dan perawatan Yu Qian Lou
06
Alkisah,
Yang Xiang sangat pemberani dan berbeda dengan
anak
perempuan dizamannya. Dia bekerja membantu ayah
diladang
dengan pekerjaan yang biasa dilakukan oleh anak
laki-laki.
Pada suatu hari ketika mereka keladang, ayahnya
diterkam
harimau. Dengan tanpa takut dia halau harimau itu
dan
ditolongnya sang ayah, dirawatnya dengan sabar dan
penuh kasih
sayang hingga sembuh.
07
Wang Xiang
mendapat perlakuan yang jahat dari ibu tirinya, tapi
tetap
menyayanginya. Waktu ibunya sakit, dirawatnya dengan
sabar.
Ketika ibu tirinya ingin makan ikan karper, ia menjadi
bingung,
musim dingin tidak mungkin ada ikan karper disungai
karena
airnya membeku, tapi akhirnya ia mempunyai akal,
dilepaskannya
bajunya lalu berbaring diatas air sungai yang
membeku dan
mengharap ikan karper muncul ke permukaan.
Dan
terjadilah apa yang ia harapkan, ia menangkap ikan itu lalu
memasaknya
untuk ibu tirinya.
08
Nyonya Tang
memperlakukan ibu mertuanya dengan sangat
hormat,
sampai-sampai ia merelakan air susunya yang
seharusnya
untuk anaknyayang masih bayi. Ia berikan kepada
mertuanya
karena gigi ibu mertuanya sudah ompong. Karena
itu
anak-anak nyonya Tang juga sangat sayang kepadanya
09
Karena
negara dalam peperangan dan banyak kekacauan,
Jiang Ge
dengan menggendong ibunya yang tua mengungsi
ke daerah
lain.Tapi bertemu dengan sekelompok prajurit yang
menginginkan
Jiang Ge. Setelah diberi tahu bahwa ia perlu
merawat
ibunya yang renta, mereka dibebaskan.
Jiang Ge dan
ibunya diberi bekal. Sesampai ditempat tujuan
mereka
bekerja dan hidup berkecukupan
10
Cai Shun
hidup bersama ibunya dalam kekurangan dan kemiskinan.
Ayahnya
telah meninggal waktu ia masih kecil. Untuk memenuhi
kebutuhan
pangan, ia memetik murbei karena umbi dan tanaman
liar yang
biasa mereka makan telah habis. Dalam perjalanan, sehabis
mencari
murbei Cai Sun bertemu perampok, setelah mendengar
penuturannya,
perampok itu tidak jadi melaksanakan niatnya, bahkan
karena iba,
Cai Sun diberi hasil rampokan, sejak saat itu Caisun dan
ibunya hidup
berkecukupan
11
Zi Qian
mendapat perlakuan buruk dari ibu tirinya, apalagi setelah
kedua adi
tirinya lahir. Namun ia tidak pernah melaporkan ibu tirinya
pada
ayahnya. Waktu musim dingin mereka sekeluarga bepergian,
Zi Qian
disuruh duduk didepan mengendalikan kereta. Karena hawa
dingin dan
jaket tipis penuh duri, Zi Qian pingsan, kereta menjadi
kacau
jalannya. Mengetahui itu, ayahnya kaget dan marah, dia mau
mengusir ibu
tiri dan adik-adik tiri Zi Qian, tapi Zi Qian melarang
mengingat
dia masih kecil dan butuh perlindu
12
Alkisah
menyebutkan bakti seorang raja kepada ibunya.
Ia dengan
sabar dan tekun merawat sang ibu, sampai obat
untuk
ibunyapun ia cicipi untuk mengeceknya. Meski
sebagain
seorang raja dengan banyak masalah dan urusan
13
Ibu Shun
meninggal waktu ia masih kecil, lalu ayahnya menikah
lagi. Ibu
tirinya memperlakukannya dengan tidak baik.
Waktu ayah
Shun sakit, ibu tirinya menyuruh menanam bibit
disawah dan
dia tidak boleh pulang sebelum selesai.
Rupanya dewa
iba melihat penderitaan Shun, dia mengirim
burung dan
gajah untuk membantu.
Mendengar
cerita Shun, Raja Yao berkenan menjadikannya
sebagai
menantu dan menikahkannya dengan kedua putrinya.
Sun dan
keluarganya pindah ke istana., tapi adik tirinya jahat,
Ia menjebak
Shun kedalam sumur karena ingin mengawini istri
Kakaknya,
tapi Shun lolos dan tetap sayang pada adiknya
14
Karena
kedekatan dan cintanya pada sang ibu, pikiran Zeng
Shen menjadi
peka. Ketika ibunya gelisah dan menggigit jarinya,
dia merasa,
dan ingin cepat pulang untuk menemui ibunya.
Ternyata
ibunya memang memerlukan kehadirannya karena
teman-teman
waktu sekolah dulu datang mencari Zeng Shen
15
Zi Lu yang
sudah kaya raya dan mempunyai banyak beras, selalu
teringat
masa kecilnya yang sangat miskin, yang mengharuskan
dia menjadi
kuli panggul beras untuk memperoleh sedikit beras
bagi kedua
orang tuanya. Dengan begitu ia berbakti kepada kedua
orangtuanya
hingga mereka meninggal dunia
16
Kisah ini
menceritakan bakti anak kepada orang tuanya, dimana
dalam usaha
mencari air susu kijang untuk mengobati penyakit
yang
diderita orang tuanya hampir terbunuh. Karena ketekunan,
kesabaran
dan kehendak Tuhan, kedua orang tuanya sembuh
dari sakit
parah yang dideritanya.
17
Lu Ji
dididik oleh ayahnya dengan baik, sehingga menjadi anak yang
berbakti
kepada kedua orangtuanya. Suatu hari, dia diajak ayahnya
bertamu
kerumah teman ayahnya di daerah lain. Disana Lu Ji dan
ayahnya
dijamu dengan buah jeruk yang rasanya enak dan manis
sekali. Lu
Ji teringat ibunya dirumah, dia menyembunyikan beberapa
butir jeruk
untuk ibunya tapi ketahuan. Setelah dijelaskan bahwa ia
ingin
membawakan buah itu untuk ibunya dirumah, semua jadi kagum
dan
memujinya sebagai anak yang berbakti
18
Karena
kasihan melihat orangtuanya tidak dapat tidur karena
digigit
nyamuk, Wu Meng mempunyai ide dengan membiarkan
dirinya
digigit nyamuk, dengan begitu nyamuk-nyamuk tidak
menggigit
kedua orangtuanya. Mendengar cerita itu, seorang
pejabat
merasa iba kepada Wu Meng, diberinya Wu Meng
jaring kasa
nyamuk sehingga tidak perlu lagi memberi makan
nyamuk agar
tidak menggigit kedua orangtuanya
19
Diceritakan
kisah Guo Ju, walau dalam keadaan kekurangan
dan
kemiskinan, dia lebih mengutamakan ibunya daripada
anak
istrinya. Begitu pula dalam hal makan.
Suatu ketika
persediaan makanan hanya cukup untuk satu
orang, maka
dia dan istrinya memutuskan untuk mengubur
anaknya agar
orangtuanya bisa makan.
Ketika akan
mengubur anaknya, Tuhan bermurah hati
memberi
sebongkah emas sebagai imbalan atas bakti Guo Ju
kepada
orangtuanya.
Sejak itu ia
hidup berkecukupan.
20
Dong Yong
membaktikan hidupnya pada ayahnya, setelah ibunya
meninggal
waktu dia masih kecil. Namun ayahnya sakit dan
meninggal
juga. Dia tidak punya uang sepeserpun untuk upacara
penguburan
jenazah ayahnya, maka dia menjual dirinya sendiri
untuk biaya
pemakaman, setelah selesai Dong Yong bergegas
memenuhi
kewajibannya
21
Lao Laizi
menolak kesempatan dan tawaran yang diberikan
oleh raja
untuk bekerja sebagai pejabat pengadilan. Ia ingin
merawat dan
menghibur orangtuanya. Karena usahanya itu
kedua
orangtua Lao Laizi hidup sehat dan berumur panjang
22
Setelah
ibunya meninggal dunia, Huang Xiang mengambil alih
semua
pekerjaan mendiang ibunya. semua kebutuhan ayahnya
dipenuhinya.
Bahkan ketika musim panas, ayahnya kepanasan,
ia mengipasi
tikar ayahnya supaya dapat tidur nyenyak.
Dimusim
dingin ditidurinya lebih dahulu tikar ayahnya, supaya
tikar terasa
hangat dan ayahnya tidur nyenyak dan paginya
dapat
bekerja. Mendengar cerita itu, Huang seorang pemimpin
sekolah
mengangkat menjadi muridnya.
23
Kisah Wang
Poi yang selalu menemani ibunya waktu ada suara petir
menggelegar.
Semenjak ayahnya meninggal, Wang Poi selalu berada
disamping
ibunya bila ada suara petir karena ibunya takut, bahkan
setelah
ibunya meninggal dan dikuburkan, ia membuat paviliun didekat
makam
ibunya. Dan itu dilakukan terus menerus sampai dia
mengetahui
ibu bapaknya berbahagia disorga
24
Karena
miskin dan sering kekurangan gizi, ibu Meng Zong jatuh sakit.
Dokter tidak
dapat menyembuhkannya. Meng Zong sedih, dirawatnya
sang ibu
dengan sabar dan penuh kasih. Suatu hari ibunya bilang,
semangkuk
sup rebung yang hangat mungkin bisa menyembuhkan
penyakitnya,
Meng Zong tambah sedih, dimusim dingin tidak mungkin
ada rebung
mudah. Tapi Tuhan Maha Pemurah, ia menemukan rebung
muda dan
ibunya sembuh karenanya
Komentar
Posting Komentar