HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH BESERTA BENDA-BENDA YANG BERKAITAN DENGAN TANAH



UNDANG-UNDANG
NOMOR 4 TAHUN 1996
(UUHT)
  
TENTANG
HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH
BESERTA BENDA-BENDA
YANG BERKAITAN
DENGAN TANAH
DIUNDANGKAN 9 APRIL 1996



PASAL 51 UUPA
   HAK TANGGUNGAN YANG DAPAT DIBEBANKAN PADA HM, HGU DAN HGB TERSEBUT DALAM PASAL 25,33 DAN 39  DIATUR  DENGAN  UNDANG- UNDANG.

PASAL 57 UUPA
   SELAMA UNDANG-UNDANG MENGENAI HAK TANGGUNGAN TERSEBUT DALAM PASAL 51 BELUM TERBENTUK MAKA YANG BERLAKU IALAH KETENTUAN-KETENTUAN MENGENAI HYPOTHEEK TERSEBUT DALAM KUH.PERDATA INDONESIA DAN CREDIET VERBAND TERSEBUT DALAM S.1908-542 SEBAGAI YANG TELAH  DIUBAH DENGAN S.1937-190.

SEKARANG, MULAI TANGGAL 9 APRIL 1996 BERLAKU UUHT (UU. NOMOR 4 TAHUN 1996).

PENGERTIAN HAK TANGGUNGAN (PS. 1 UUHT)

HAK TANGGUNGAN ATAS TANAH BESERTA BENDA-BENDA YANG BERKAITAN DENGAN TANAH YANG SELANJUTNYA DISEBUT DENGAN HT (HAK TANGGUNGAN), ADALAH

HAK JAMINAN YANG DIBEBANKAN PADA HAK ATAS TANAH SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM UNDANG-UNDANG NOMOR 5 TAHUN 1960 TENTANG PERATURAN DASAR POKOK-POKOK AGRARIA, BERIKUT ATAU TIDAK BERIKUT BENDA-BENDA LAIN YANG MERUPAKAN KESATUAN DENGAN TANAH ITU, UNTUK PELUNASAN UTANG TERTENTU, YANG MEMBERIKAN KEDUDUKAN YANG DIUTAMAKAN KEPADA KREDITOR TERTENTU   TERHADAP  KREDITOR –     KREDITOR LAIN.
           
                                        5 JUTA
     DEBITOR   A        HAK TANGGUNGAN        B  KREDITOR
    (PEMBERI HT)                                             (PEMEGANG HT)
                                      DIBEBANI HT
                                                      5 JUTA.

HK. ADAT ( ASAS PEMISAHAN HORIZONTAL )
                                                                 
                                                                 HK. ADAT         
                                                                                        
                                                                
                                                                      UUPA
                                                                                                                                                                                                      
OBJEK HT TIDAK DENGAN SENDIRINYA MELIPUTI APA YANG ADA DIATAS TANAH
NAMUN PENERAPAN ASAS HA TIDAK MUTLAK, SEHINGGA DIMUNGKINKAN OBJEK HT MELIPUTI BENDA-BENDA YANG ADA DIATAS TANAH DAN HARUS     DITEGASKAN     DALAM      APHT.

CIRI-CIRI HAK TANGGUNGAN

  1. MEMBERIKAN KEDUDUKAN YANG DIUTAMAKAN ATAU MENDAHULU KEPADA PEMEGANGNYA (DROIT DE PREFERENCE).

  1. SELALU MENGIKUTI OBJEK YANG DIJAMINKAN DALAM TANGAN SIAPAPUN OBJEK ITU BERADA (DROIT DE SUITE).

  1. MEMENUHI ASAS SPESIALITAS DAN ASAS PUBLISITAS, SEHINGGA DAPAT MENGIKAT PIHAK KETIGA DAN MEMBERIKAN KEPASTIAN HUKUM KEPADA   PIHAK-  PIHAK   YANG     BERKEPENTINGAN

  1. MUDAH  DAN PASTI  PELAKSANAAN   EKSEKUSINYA.

ASAS-  ASAS  HAK  TANGGUNGAN
  1. ASAS PUBLISITAS (PS. 13 (1) UUHT)
APHT WAJIB DIDAFTARKAN KE KANTOR PERTANAHAN. SYARAT MUTLAK UNTUK LAHIRNYA HT   DAN    MENGIKATNYA   HT    TERHADAP PIHAK III.
  1. ASAS SPESIALITAS (PS.11 (1) UUHT)
APHT WAJIB MENCANTUMKAN SECARA LENGKAP MENGENAI SUBJEK, OBJEK DAN UTANG YANG DIJAMIN PELUNASANNYA DENGAN HT. JIKA TIDAK DICANTUMKAN    MAKA   APHT    BATAL DEMI HUKUM.
  1. ASAS TIDAK DAPAT DIBAGI-BAGI (PS. 2 (1) UUHT)
HT    MEMBEBANI   SECARA   UTUH    OBJEK    HT 
DENGAN DILUNASINYA SEBAGIAN  UTANG  TIDAK BERARTI TERBEBASNYA SEBAGIAN OBJEK HT DARI BEBAN HT, MELAINKAN HT  TETAP MEMBEBANI SELURUH OBJEK HT UNTUK SISA UTANG YANG BELUM DILUNASI. [ASAS NOMOR 3 DAPAT SIMPANGI, ASAL DIPERJANJIKAN SECARA TEGAS DI DALAM APHT YANG BERSANGKUTAN (AYAT 2)]

SYARAT-SYARAT OBJEK HAK TANGGUNGAN
  1. DAPAT DINILAI DENGAN UANG.
  2. TERMASUK HAK YANG DIDAFTAR DALAM DAFTAR UMUM.
  3. MEMPUNYAI  SIFAT   DAPAT   DIPINDAH- TANGANKAN.
  4. MEMERLUKAN PENUNJUKAN OLEH UNDANG-UNDANG.

OBJEK HAK TANGGUNGAN:
PASAL 4 (1)
  1. HAK MILIK (HM)
  2. HAK GUNA USAHA (HGU)
  3. HAK GUNA BANGUNAN (HGB)
PASAL 4 (2)
  1. HAK PAKAI (HP) ATAS TANAH NEGARA YANG MENURUT KETENTUAN YANG BERLAKU WAJIB DIDAFTARKAN DAN MENURUT    SIFATNYA    DAPAT     DIPINDAHTANGANKAN.
PASAL 27
  1. RUMAH SUSUN DAN HAK MILIK ATAS SATUAN RUMAH SUSUN, YANG BANGUNANNYA   BERDIRI  DIATAS   TANAH HAK   PAKAI   YANG       DIBERIKAN     OLEH         NEGARA.
                                   

SUBJEK HAK TANGGUNGAN :
PEMBERI HT (PS. 8 UUHT)
“ORANG PERSEORANGAN ATAU BADAN HUKUM YANG MEMPUNYAI KEWENANGAN UNTUK MELAKUKAN PERBUATAN HUKUM TERHADAP OBJEK HT YANG BERSANGKUTAN”
KEWENANGAN TSB HARUS ADA PADA SAAT PENDAFTARAN HT  DILAKUKAN.
PEMBERI HT ADL MEREKA  YG BERHAK ATAS OBJEK HT
    PEMBERI HT =  1. DEBITOR SENDIRI
                                           2. PIHAK LAIN
                                       3. DEBITOR DAN PIHAK LAIN

PEMEGANG HT (PS. 9 UUHT)
“ORANG PERSEORANGAN ATAU BH YANG BERKEDUDUKAN SEBAGAI PIHAK YANG BERPIUTANG (KREDITOR)”.
SEHINGGA PEMBERI HT DAPAT DILAKUKAN OLEH SIAPA SAJA.

HT TIDAK MENGANDUNG HAK UNTUK:
-          MENGUASAI SECARA FISIK OBJEK HT.
-          MENGGUNAKAN OBJEK HT KECUALI PS.11 AYAT (2) HURUF C UUHT.
-          MEMILIKI OBJEK HT.

PROSES PEMBEBANAN HT:
DILAKUKAN MELALUI DUA TAHAP, YAITU:

1.     TAHAP PEMBERIAN HT. DENGAN DIBUATNYA APHT OLEH PPAT, YANG DIDAHULUI DENGAN PERJANJIAN UTANG-PIUTANG YANG DIJAMIN.
2. TAHAP PENDAFTARANNYA OLEH KANTOR PERTANAHAN,   YANG MERUPAKAN SAAT LAHIRNYA HT YANG DIBEBANKAN.


TAHAP PEMBERIAN HT (PS.10)
1.     PEMBERIAN HT DIDAHULUI DENGAN JANJI UNTUK MEMBERIKAN HT SEBAGAI JAMINAN PELUNASAN UTANG TERTENTU, YANG DITUANGKAN DIDALAM DAN MERUPAKAN BAGIAN TAK TERPISAHKAN DARI PERJANJIAN UTANG-PIUTANG YANG BERSANGKUTAN / PERJANJIAN LAINNYA YANG MENIMBULKAN UTANG TERSEBUT.
2.     APABILA OBJEK HT BERUPA HAK ATAS TANAH YANG BERASAL DARI KONVERSI HAK LAMA YANG TELAH MEMENUHI SYARAT UNTUK DIDAFTARKAN AKAN TETAPI PENDAFTARANNYA BELUM DILAKUKAN, PEMBERIAN HT DILAKUKAN BERSAMAAN DENGAN PERMOHONAN PENDAFTARAN   HAK ATAS TANAH   YANG BERSANGKUTAN.

TAHAP PENDAFTARAN HT (PS.13)

PEMBERIAN HT WAJIB DIDAFTARKAN PADA KANTOR PERTANAHAN SELAMBAT-LAMBATNYA 7 (TUJUH) HARI KERJA   SETELAH    PENANDATANGANAN   APHT.
PENDAFTARAN HT DILAKUKAN OLEH KANTOR PERTANAHAN DENGAN MEMBUATKAN BUKU TANAH HT DAN MENCATATNYA DALAM BUKU-TANAH HAK ATAS TANAH YANG MENJADI OBJEK HT SERTA MENYALIN CATATAN TERSEBUT PADA SERTIPIKAT HAK ATAS TANAH YANG BERSANGKUTAN.
TANGGAL BUKU-TANAH HT ADALAH TANGGAL HARI KETUJUH SETELAH PENERIMAAN SECARA LENGKAP SURAT-SURAT YANG DIPERLUKAN BAGI PENDAFTARANNYA DAN JIKA HARI KE-7 JATUH PADA HARI LIBUR, BUKU TANAH YANG BERSANGKUTAN DIBERI BERTANGGAL HARI KERJA BERIKUTNYA.

HARI TANGGAL BUKU-TANAH HT MENENTUKAN SAAT LAHIR NYA HT DAN ASAS PUBLISITAS TERPENUHI.

SERTIPIKAT HT

SEBAGAI TANDA BUKTI ADANYA HT KANTOR PERTANAHAN MENERBITKAN SERTIPIKAT HT.
SERTIPIKAT HT MEMUAT IRAH-IRAH DENGAN KATA-KATA DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA.
DENGAN DEMIKIAN SERTIPIKAT HT MEMPUNYAI KEKUATAN EKSEKUTORIAL YANG SAMA DENGAN PUTUSAN PENGADILAN YANG TELAH MEMPEROLEH KEKUATAN HUKUM TETAP.
JIKA TIDAK DIPERJANJIKAN LAIN,  SERTIPIKAT HAT YG TELAH DIBUBUHI CATATAN PEMBEBANAN HT DIKEMBALIKAN   KEPADA   PEMILIK /  PEMEGANG  HAT
DAN SERTIPIKAT HT DISERAHKAN KEPADA PEMEGANG HT

ISI APHT (PS.11)

I. WAJIB DICANTUMKAN  àJK TDK, BATAL DEMI HUKUM.
  1. NAMA IDENTITAS PEMEGANG HT DAN PEMBERI HT.
  2. DOMISILI PARA PIHAK
JIKA ADA YANG BERDOMISILI DI LN, HARUS DICANTUMKAN DOMISILI PILIHAN DI INDONESIA APABILA TIDAK, MAKA KANTOR PPAT TEMPAT PEMBUATAN APHT DIANGGAP SEBAGAI DOMISILI YANG DIPILIH.
  1. PENUNJUKKAN SECARA JELAS UTANG ATAU UTANG-UTANG YANG DIJAMIN PELUNASANNYA DENGAN  HT.
  2. NILAI TANGGUNGAN.
  3. URAIAN YANG JELAS MENGENAI OBJEK HT.
II. FAKULTATIF à TIDAK ADA PENGARUH SAHNYA APHT

  1. JANJI YANG MEMBATASI KEWENANGAN PEMBERI HT UNTUK MENYEWAKAN OBJEK HT DAN/ATAU MENENTUKAN/MENGUBAH JANGKA WAKTU SEWA DAN/ATAU MENERIMA UANG SEWA DIMUKA, KECUALI DENGAN PERSETUJUAN TERTULIS DARI PEMEGANG HT.

  1. JANJI YANG MEMBATASI KEWENANGAN PEMBERI HT UNTUK MENGUBAH BENTUK/TATA SUSUNAN OBJEK HT, KECUALI DENGAN PERSETUJUAN TERTULIS DARI PEMEGANG HT.

  1. JANJI YANG MEMBERIKAN KEWENANGAN KEPADA PEMEGANG HT UNTUK MENGELOLA OBJEK HT BERDASARKAN PENETAPAN KETUA PN, APABILA DEBITOR WANPRESTASI.


  1. JANJI YANG MEMBERIKAN KEWENANGAN KEPADA PEMEGANG HT UNTUK MENYELAMATKAN OBJEK HT. JIKA HAL ITU DIPERLUKAN UNTUK PELAKSANAAN EKSEKUSI ATAU UNTUK MENCEGAH MENJADI HAPUSNYA ATAU DIBATALKANNYA HAK YANG MENJADI OBJEK HT KARENA TIDAK DIPENUHI/ DILANGGARNYA KETENTUAN UNDANG - UNDANG.

  1. JANJI BAHWA PEMEGANG HT PERTAMA MEMPUNYAI HAK UNTUK MENJUAL ATAS KEKUASAAN SENDIRI OBJEK HT JIKA DEBITOR WANPRESTASI. ( LIHAT PASAL 6 UUHT )

  1. JANJI YANG DIBERIKAN OLEH PEMEGANG HT PERTAMA BAHWA OBJEK HT TIDAK AKAN DIBERSIHKAN DARI HT.

  1. JANJI BAHWA PEMBERI HT TIDAK AKAN MELEPASKAN HAKNYA ATAS OBJEK HT TANPA PERSETUJUAN TERTULIS DARI PEMEGANG HT.

  1. JANJI BAHWA PEMEGANG HT AKAN MEMPEROLEH SELURUH/ SEBAGIAN DARI GANTI RUGI YANG DITERIMA PEMBERI HT UNTUK PELUNASAN PIUTANGNYA JIKA OBJEK HT DILEPASKAN HAKNYA OLEH PEMBERI HT ATAU DICABUT HAKNYA UNTUK KEPENTINGAN UMUM.

  1. JANJI BAHWA PEMEGANG HT AKAN MEMPEROLEH SELURUH/ SEBAGIAN DARI UANG ASURANSI YANG DITERIMA PEMBERI HT UNTUK PELUNASAN PIUTANGNYA, JIKA OBJEK HT DIASURANSIKAN.

  1. JANJI BAHWA PEMBERI HT AKAN MENGOSONGKAN OBJEK HT PADA WAKTU EKSEKUSI HT.

  1. JANJI BAHWA SERTIPIKAT HAK ATAS TANAH YANG DIBEBANI  HT  DISERAHKAN  KEPADA PEMEGANG HT.

PS.12 = JANJI YANG MEMBERIKAN KEWENANGAN KEPADA  
              PEMEGANG HT UNTUK MEMILIKI OBJEK HT APABILA 
              DEBITOR  WANPRESTASI  ADALAH BATAL DEMI HK.


SKMHT (PS. 15 UUHT)

SKMHT WAJIB DIBUAT DENGAN AKTA NOTARIS ATAU AKTA PPAT.

HARUS MEMENUHI PERSYARATAN SEBAGAI BERIKUT:
  1. TIDAK MEMUAT KUASA UNTUK MELAKUKAN PERBUATAN HUKUM LAIN DARI PADA MEMBEBANKAN HT.
  2. TIDAK MEMUAT KUASA SUBSTITUSI.
  3. MENCANTUMKAN SECARA JELAS OBJEK HT, JUMLAH UTANG, NAMA & IDENTITAS KREDITOR DAN DEBITOR JIKA BUKAN PEMBERI HT.

SKMHT  TIDAK DAPAT DITARIK KEMBALI ATAU TIDAK DAPAT BERAKHIR OLEH SEBAB APAPUN JUGA.
KECUALI 
-          TELAH DILAKSANAKAN ATAU
-          TELAH HABIS JANGKA WAKTUNYA.


SKMHT TERHADAP HAK ATAS TANAH YANG TERDAFTAR (BERSERTIPIKAT) WAJIB DIIKUTI DENGAN PEMBUATAN APHT SELAMBAT-LAMBATNYA 1 BULAN JIKA BELUM BERSERTIPIKAT ADALAH 3 BULAN.

KETENTUAN WAKTU TERSEBUT TIDAK BERLAKU BAGI SKMHT YANG DIBERIKAN UNTUK MENJAMIN KREDIT TERTENTU, MISAL : 
-          KREDIT PROGRAM.                         BERLAKU SAMPAI
-          KREDIT KECIL.                                 PERJANJIAN POKOK
-          KREDIT PEMILIKAN RUMAH.          BERAKHIR    

SKMHT YANG TIDAK DIIKUTI DENGAN PEMBUATAN APHT DALAM WAKTU YANG DITENTUKAN TERSEBUT, MAKA BATAL DEMI HUKUM. JANGKA WAKTU 3 BULAN BERLAKU JUGA TERHADAP TANAH YANG SUDAH BERSERTIPIKAT TETAPI BELUM DIBALIK NAMA ATAS NAMA PEMBERI HT.
PROSES TERJADINYA HT / PEMBEBANAN HT

 DEBITOR     SKMHT                 KREDITOR/    1. PUP / PK / PH à P.P.
                   NOTARIS / PPAT           BANK         2. BENTUK TERTULIS   

                                                                           ANTARA LAIN:
JANGKA WAKTU:                                               1. PH  
- BERSETIPIKAT: 1 BULAN                                2. SKMHT
- BELUM BERSERTIPIKAT: 3 BLN                     3. ST / BUKTI LAIN


                                                                            1. PEMBUATAN APHT
              SETELAH                         P P A T      2. ASAS SPESIALITAS
     PENANDATANGANAN
                  APHT,
                 WAJIB                                                           ANTARA LAIN:
           DIDAFTARKAN                                         1. PH
                  KE KP                                                 2. ST / BUKTI LAIN
       SELAMBAT-LAMBATNYA                                  (PERMOHONAN        7 HARI                                                                      PENDAFTARAN 
                                                                                    HAK ATAS TANAH) 
                                                                                3. APHT            
                                                                            
                                                              K P         1. PENDAFTARAN HT
                                                                         2. ASAS PUBLISITAS
                                                                        3. SERTIPIKAT HT   
                                                                            
BUAT: BUKU TANAH HT DAN                            
           MENCATAT DALAM BUKU                         
           TANAH HAK ATAS TANAH SERTA        
            MENYALIN CATATAN TERSEBUT            
          PADA SERTIPIKAT HAK ATAS TANAH   

TINGKAT- TINGKAT  HT (PS. 5)
SUATU OBJEK HT DAPAT DIBEBANI DENGAN LEBIH DARI SATU HT GUNA MENJAMIN PELUNASAN LEBIH DARI SATU UTANG.
1.     PERINGKAT MASING-MASING HT TSB DITENTUKAN MENURUT TANGGAL PENDAFTARANNYA PADA KANTOR PERTANAHAN (TANGGAL BUKU-TANAH).
2.     JIKA DIDAFTAR PADA TANGGAL YANG SAMA, MAKA PERINGKAT HT DITENTUKAN MENURUT TANGGAL PEMBUATAN APHT YANG BERSANGKUTAN OLEH PPAT.
3.     JIKA APHT DIBUAT PADA TANGGAL YANG SAMA, MAKA          PERINGKAT TERSEBUT DITENTUKAN OLEH NOMOR URUT APHT OLEH PPAT.


PERINGKAT HT INI MENENTUKAN URUTAN PENGAMBILAN PELUNASAN PIUTANG DARI HASIL PENJUALAN OBJEK HT YANG BERSANGKUTAN.
KREDITOR PEMEGANG HT PERINGKAT YANG LEBIH KECIL DIDAHULUKAN DARI PADA PERINGKAT YANG LEBIH BESAR.

PEMBERSIHAN HT (PS. 19 UUHT)
PEMBELI OBJEK HT, BAIK DALAM PELELANGAN UMUM MAUPUN DALAM JUAL BELI SUKARELA, DPT MINTA KEPADA PEMEGANG HT AGAR BENDA YANG DIBELINYA DIBERSIHKAN DARI BEBAN HT YANG MELEBIHI HARGA PEMBELIAN.
PEMBERSIHAN HT DILAKUKAN DENGAN PERNYATAAN TERTULIS PEMEGANG HT/  PARA PEMEGANG HT.
JIKA OBJEK HT DIBEBANI LEBIH DARI SATU HT DAN TIDAK TERDAPAT KESEPAKATAN DIANTARA PARA PEMEGANG HT MENGENAI PEMBERSIHAN OBJEK HT, MAKA PEMBELI BENDA (OBJEK HT) DAPAT MENGAJUKAN PERMOHONAN KEPADA KETUA PN UNTUK MENETAPKAN PEMBERSIHAN DAN SEKALIGUS MENETAPKAN PEMBAGIAN HASIL PENJUALAN LELANG DIANTARA PARA PEMEGANG HT BERDASARKAN PERINGKAT HT.
PERMOHONAN PEMBERSIHAN OBJEK HT DARI HT TIDAK DAPAT DILAKUKAN OLEH PEMBELI BENDA (OBJEK HT), JIKA PEMBELIAN DILAKUKAN DENGAN JUAL BELI SUKARELA DAN DALAM APHT TERDAPAT JANJI BAHWA OBJEK HT TIDAK AKAN  DIBERSIHKAN  DARI  BEBAN HT.

PERALIHAN HT (PS. 16)
JIKA PIUTANG YANG DIJAMIN DENGAN HT BERALIH KARENA CESSIE, SUBROGASI, PEWARISAN ATAU SEBAB-SEBAB LAIN, MAKA HT TSB IKUT BERALIH KARENA HUKUM KEPADA KREDITOR YANG BARU.
BERALIHNYA HT WAJIB DIDAFTARKAN OLEH KREDITOR YANG BARU KEPADA KANTOR PERTANAHAN (KP). KP AKAN MENCATATNYA PADA BUKU TANAH HT DAN BUKU TANAH HAK ATAS TANAH SERTA MENYALIN CATATAN TERSEBUT PADA SERTIPIKAT HT DAN SERTIPIKAT HAK ATAS TANAH YANG BERSANGKUTAN.

TANGGAL PENCATATANNYA ADALAH TANGGAL HARI KE-7 SETELAH DITERIMANYA SECARA LENGKAP SURAT-SURAT YANG DIPERLUKAN, JIKA HARI KE-7 JATUH PADA HARI LIBUR, CATATAN ITU DIBERI TANGGAL HARI KERJA BERIKUTNYA. MULAI BERLAKU BERALIHNYA HT BAGI PIHAK III ADALAH HARI TANGGAL PENCATATAN PADA BUKU TANAH HT.

HAPUSNYA HT
1.     HAPUSNYA UTANG YANG DIJAMIN DENGAN HT
    ( HT ACCESSOIR DARI PIUTANG ).

2.     DILEPASKANNYA HT OLEH PEMEGANG HT.
DILAKUKAN DENGAN PEMBERIAN PERNYATAAN                   TERTULIS MENGENAI DILEPASKANNYA HT TSB. OLEH  PEMEGANG HT KEPADA PEMBERI HT.

3.     PERMBERSIHAN HT BERDASARKAN PENETAPAN PERINGKAT OLEH KETUA PN. TERJADI KARENA                    PERMOHONAN PEMBELI HAK ATAS TANAH YANG                       DIBEBANI HT, AGAR HAK ATAS TANAH YANG DIBELINYA DIBERSIHKAN DARI BEBAN HT.

4.     HAPUSNYA HAK ATAS TANAH YANG DIBEBANI HT                   
    (LIHAT PS. 27, 34, 40 UUPA DAN PERATURAN                          PERUNDANG-UNDANGAN LAINNYA)

HAPUSNYA HAK ATAS TANAH TIDAK MENYEBABKAN HAPUSNYA UTANG YANG DIJAMIN.
JIKA HGU, HGB, HP BERAKHIR JANGKA WAKTUNYA DAN DIPERPANJANG BERDASARKAN PERMOHONAN YANG DIAJUKAN SEBELUM BERAKHIRNYA JANGKA WAKTU MAKA HT TETAP MELEKAT PADA HAK ATAS TANAH YANG BERSANGKUTAN.

ROYA HT (PS.22)
SETELAH HT HAPUS, KANTOR PERTANAHAN MENCORET CATATAN HT PADA BUKU TANAH HAK ATAS TANAH DAN SERTIPIKAT HAK ATAS TANAH.
SERTIPIKAT HT DITARIK DAN BUKU TANAH HT DINYATAKAN TIDAK BERLAKU OLEH KP.
JIKA SERTIPIKAT HT TIDAK DIKEMBALIKAN PADA KP HAL TERSEBUT DICATAT PADA BUKU TANAH HT.
PERMOHONAN PENCORETAN DIAJUKAN OLEH DEBITOR DENGAN MELAMPIRKAN SERTIPIKAT HT YANG TELAH DIBERI CATATAN OLEH KREDITOR BAHWA TELAH DILUNASINYA PIUTANG YANG DIJAMIN DENGAN HT ATAU PERNYATAAN TERTULIS DARI KREDITOR BAHWA TELAH DILUNASINYA PIUTANG YANG DIJAMIN DENGAN HT ATAU KREDITOR MELEPASKAN HT TERSEBUT.

JIKA KREDITOR TIDAK BERSEDIA MEMBERIKAN PERNYATAAN TERTULIS, DEBITOR DAPAT MENGAJUKAN PERMOHONAN PERINTAH PENCORETAN KEPADA KETUA PN.

PERMOHONAN PENCORETAN CATATAN HT BERDASARKAN PERINTAH PN DIAJUKAN KEPADA KEPALA KP DENGAN MELAMPIRKAN SALINAN PENETAPAN ATAU PUTUSAN PN YANG BERSANGKUTAN.
KP MELAKUKAN PENCORETAN HT DALAM WAKTU 7 HARI KERJA TERHITUNG SEJAK DITERIMANYA PERMOHONAN TERSEBUT.

EKSEKUSI HT
PASAL 20 UUHT
(1)  APABILA DEBITOR CIDERA JANJI, MAKA EKSEKUSI HT  DAPAT DILAKUKAN BERDASARKAN:
  1. HAK PEMEGANG HT PERTAMA UNTUK MENJUAL OBJEK HT SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 6 ATAU
  2. TITEL EKSEKUTORIAL YANG TERDAPAT PADA SERTIPIKAT HT SEBAGAIMANA DIMAKSUD DALAM PASAL 14 AYAT (2)

(2)     ATAS KESEPAKATAN PEMBERI DAN PEMEGANG HT PENJUALAN OBJEK HT DAPAT DILAKUKAN DIBAWAH TANGAN APABILA JIKA DENGAN DEMIKIAN ITU AKAN DAPAT DIPEROLEH HARGA TERTINGGI YANG MENGUNTUNGKAN SEMUA PIHAK.
(3)       PELAKSANAAN PENJUALAN DIBAWAH TANGAN HANYA DAPAT DILAKUKAN SETELAH LEWAT WAKTU 1 (SATU) BULAN SEJAK DIBERITAHUKAN SECARA TERTULIS OLEH PEMBERI DAN/ ATAU PEMEGANG HT KEPADA PIHAK-PIHAK YANG BERKEPENTINGAN DAN DIUMUMKAN SEDIKIT-SEDIKITNYA DALAM 2 (DUA) SURAT KABAR YANG BEREDAR DI DAERAH YANG BERSANGKUTAN DAN/ ATAU MEDIA MASSA SETEMPAT, SERTA TIDAK ADA PIHAK YANG MENYATAKAN KEBERATAN.
(4)       SETIAP JANJI UNTUK MELAKSANAKAN EKSEKUSI HT DENGAN CARA YANG BERTENTANGAN DENGAN KETENTUAN PADA AYAT (1), AYAT (2) DAN AYAT (3) BATAL DEMI HUKUM.
(5)       SAMPAI SAAT PENGUMUMAN UNTUK LELANG DIKELUARKAN, PENJUALAN LELANG DAPAT DIHINDARKAN DENGAN PELUNASAN UTANG YANG DIJAMIN DENGAN HT ITU BERSERTA BIAYA-BIAYA EKSEKUSI YANG TELAH DIKELUARKAN.

PASAL 6
APABILA DEBITOR CIDERA JANJI, PEMEGANG HT PERTAMA MEMPUNYAI HAK UNTUK MENJUAL OBJEK HT ATAS KEKUASAAN SENDIRI MELALUI PELELANGAN UMUM SERTA MENGAMBIL PELUNASAN PIUTANGNYA DARI HASIL PENJUALAN TERSEBUT.

PASAL 21
APABILA PEMBERI HT DINYATAKAN PAILIT PEMEGANG HT TETAP BERWENANG MELAKUKAN SEGALA HAK YANG DIPEROLEHNYA MENURUT KETENTUAN UNDANG-UNDANG INI.

(Penulis Not name)





Komentar

Postingan populer dari blog ini

PERKENALAN DENGAN PERBANDINGAN HUKUM

Istilah Hukum

TATA KELOLA YAYASAN SEBAGAI BADAN HUKUM DALAM KAJIAN YURIDIS